Sinode GKI di Tanah Papua Audiens Bersama Pj. Gubernur Papua Barat Membahas Masa Depan Pulau Mansinam

MANOKWARI – Rabu (6/3/2024), Sinode GKI di Tanah Papua melakukan agenda pertemuan bersama Pj. Gubernur Papua Barat guna membahas langka pengembangan situs peradaban Pulau Mansinam. Hal itu mendapat respon positif pemerintah Papua Barat dan dan dalam waktu dekat dibahas bersama melalui Focus Group Discussion bertajuk masa depan Pulau Mansinam.

Dijelaskan Pj. Gubernur Drs. Ali Baham Temongmere,MTP membahas Pulau Mansinam merupakan hal penting yang sekira dapat menjadi kebanggaan dan rumah sejarah dasar simbol peradaban di Tanah Papua.

Selain itu melalui rencana FGD menjadi momentum penting sebagai sarana evaluasi guna menata kembali. Disisi lain Papua Barat sementara menyusun RPJPD 2025-2045 menyelesaikan songsong Indonesia Emas, paling tidak muatan sektor agama dapat terhimpun sebagai aset wisata spritual.

“Itu bisa jadi simpul pertumbuhan ekonomi. Saya artikan mandiri gereja dan masyarakat mandiri bisa kelola apa yang mereka miliki, bahwa kita sharing dan saling membantu bukan tidak punya apa-apa tetapi ada sesuatu,” Jelasnya.

Dirinya menegaskan fokus bersama wajib menjaga eksistensi Mansinam secara alamiah, baik untuk kawasan pulau, pantai dan umat untuk mengangkat harkat dan martabat histori penginjilan. Selain itu tidak hanya Mansinam yang memiliki daya tarik tetap ada proses penyebaran agama hingga tiba di pantai Petrus Kafiar bagi masyarakat Arfak, setelah sekian puluh tahun sejak masuknya Injil di Mansinam.

“Kalau kesucian mau dijaga kita proteksi Mansinam, saya katakan dan ini pemikiran kedepan. Dari Mansinam ada 42 Tahun baru bisa masuk ke pantai Utara itu ada apa ?, tolong cerita apa penyebabnya. Artinya kalau hari ini di pantai Utara Arfak menerima Injil ini luar biasa. Kami juga siap menopang dan butuh kerjasama,” Terangnya.

Kabid Kemitraan antar lembaga Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Carlos Mano,M.Si yang didampingi Anggota BPS Wilayah 6, Pdt. Albert Rumaropen dan Ketua Klasis GKI Manokwari, Pdt. Melkianus Warfandu mengapresiasi Pj. Gubernur Ali Baham dapat bertemu langsung dan membahas rencana kegiatan tersebut. Ditambahkan FGD masa depan Pulau Mansinam yang dijadwalkan minggu ketiga Maret telah mendapat dukungan.

Forum tersebut tidak terlepas menindaklanjuti hasil Sidang Sinode GKI Tanah Papua di Waropen beberapa waktu lalu telah memutuskan Mansinam menjadi situs religi. Tidak hanya Pemerintah, pihaknya juga meminta dukungan Akademisi, LMA dan Klasis setempat bagaimana mengembangkan Pulau Mansinam kedepan, agar eksistensi lingkungan dan masyarakat terjamin untuk kebaikan.

“Pj. Gubernur meresponi tanggal 18 dan 19 ada ditempat dan saat itu kita akan berjumpa sekaligus dan menyiapkan rencana tindak lanjut bagaimana kedepan keberadaan Pulau Mansinam,” Tandasnya.

Penulis : Givenly Frans

Leave a Comment