Papua Barat Alami Inflasi, Pj. Gubernur Ali Baham Instruksikan Tim TPID Cermati Data BPS
MANOKWARI – Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat kembali merilis indikator penting. Penjabat Gubernur, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP secara langsung menghadiri agenda tersebut, Jumat (1/3/2024).
Kepala Badan Pusat Statistik Papua Barat, Ir. Merry M.P memaparkan pada Februari 2024, Provinsi Papua Barat mengalami inflasi tahun ke tahun sebesar 3,61 persen. Sedangkan untuk Inflasi bulan ke bulan (MtM) 0,13 persen dan inflasi tahun kalender 0,76 persen.
Adapun komoditas penyumbang Inflasi Bulan ke Bulan (MtM) di Papua Barat meliputi beras, tarif angkutan udara, ikan cakalang, bayam, dan bawang putih. Sedangkan untuk deflasi disumbang tomat, cabai rawit, ikan kakap merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.
“Penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara m-to-m di Papua Barat adalah kelompok transportasi dengan andil 0,08 persen. Kemudian kalau secara y-on-y (tahun ke tahun) adalah kelompok makanan minuman dan tembakau andil 2,58 persen. Komoditas penyumbang pada inflasi kelompok ini adalah beras, tarif angkutan udara, sigaret kretek mesin, cabai dan tomat,” Ujarnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP menyatakan angka yang disampaikan oleh BPS merupakan kondisi reel di Kabupaten maupun Provinsi. Oleh sebab itu perlu tindaklanjut, guna memaksimalkan realisasi program dan kebijakan menekan laju inflasi.
Dirinya mengingatkan untuk komoditas ikan cakalang perlu adanya evaluasi agar informasi kendala para nelayan memasok stok ikan cakalang. Pasalnya dalam pengamatan, dirinya memantau banyak perahu nelayan beroperasi.
“Pada sektor perikanan harus sediakan agar harga terjangkau. Saya lihat di pesisir banyak perahu, tidak tahu operasi atau tidak, nanti kita cek masalahnya apa, mungkin karena BBM atau bagaimana,” Tegasnya.
Ditambahkan Pj. Gubernur Ali Baham, mencuat transportasi udara sebagai salah satu penyumbang inflasi diakui karena beberapa waktu lalu terdapat penghentian salah satu maskapai penerbangan dari dan ke Manokwari.
“Kami sudah hubungi dan mulai besok aktif. Diawali tiga kali penerbangan, secara bertahap dilihat dari jumlah penumpang. Khusus langsung Kaimana-Manokwari, Fakfak-Manokwari walaupun terbatas tapi akan aktif kembali,” Urainya.
Dirinya menginstruksikan kepada jajaran untuk merancang gencar operasi pasar, berikan pemahaman kepada para pedagang apalagi memasuki perayaan hari besar keagamaan. Selain itu mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
“Kita tidak boleh pesimis, ini data sangat bermanfaat kita optimalkan. Tim TPID harus mampu baca dan pahami data ini. Harus ketahui masalah apa dari data itu, kemudian ambil langka apa untuk mengatasi. Cari solusi dalam kebijakan operasional,” Tutupnya.
Selain data inflasi, BPS Papua Barat juga merilis Nilai Tukar Petani, Ekspor dan Impor, Tingkat Penghunian Kamar Hotel, perkembangan tranportasi, dan Luas panen dan produksi padi di Papua Barat tahun 2023.
Penulis : Givenly Frans