Gubernur Papua Barat Tinjau Proses Pencarian Korban Banjir Bandang Dan Longsor Di Pegaf

PEGUNUNGAN ARFAK-Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, didampingi sejumlah OPD terkait, berkunjung ke lokasi kejadian banjir bandang dan longsor yang terjadi di kampung Jim ( Meyes ) Distrik Catubouw kabupaten Pegunungan Arfak ( Pegaf ) pada 16 mei 2025 lalu.

Kunjungan Gubernur pada hari kamis, ( 22/05/2025 ) itu, bertujuan meninjau lokasi kejadian dan proses evakuasi korba yang sementara berlangsung sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako dan peralatan kepada petugas.

“Selaku gubernur saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gabungan evakuasi korban longsor dan banjir bandang baik pihak Basarnas, TNI/Polri dan Badan Penanggung Bencana Daerah ( BPBD ) provinsi Papua Barat yang sudah bekerja maksimal sampai dengan saat ini, meskipun, ditengah tantangan medan yang cukup berat. Untuk memperlancar proses evakuasi agar lebih maksimal OPD terkait untuk menambah satu unit alat berat sehingga dapat mempermudah  pencarian di lapangan,”ungkap Gubernur Dominggus Mandacan.

Gubernur juga menyebut, bahwa pihak Pemprov Papua Barat akan memberikan bantuan kepada 19 keluarga korban yang meninggal, setelah proses pencarian, evakuasi dan identifikasi sudah selesai dilakukan dan mengetahui data korban secara jelas. Tentunya pemerintah daerah akan terus melakukan koordinasi bersama dengan pihak Polda dan pihak-pihak terkait di Manokwari sehingga proses  penyaluran bantuan dapat berlangsung baik.

Sementara Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin, kepada media Diskominfo Perstatik Papua Barat mengatakan, saat ini tercatat 15 korban  ditemukan dan telah dilakukan dievakuasi menuju rumah sakit Bhayangkara Lodewijk Mandacan Polda Papua Barat untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jenazah para korban.

“Untuk hari ini Tim Evakuasi telah berhasil menemukan 5 korban, sehingga secara keseluruhan berjumlah 15 korban yang telah berhasil kami temukan. Kami harapkan proses pencarian korban akan ditemukan dalam jangka waktu 14 hari kedepan,”ungkap Yefri, yang di konfirmasi media Kominfo Perstatik Papua Barat, di Posko Tim Evakuasi, kamis, ( 22/05/2025 ).

Kapolres Kabupaten Pegaf, Kompol. Bernadus Okoka, menjelaskan secara singkat kronologi terjadinya banjir bandang dan longsor yang menyebabkan 19 orang meninggal dunia. Ia pun membenarkan adanya jumlah korban yang sejauh ini telah berhasil ditemukan. Sementara empat identitas berupa dokumen-dokumen, tas, KTP dan Kartu BPJS milik empat orang yang diduga tidak termasuk dalam 19 korban yang dinyakan hilang, juga ditemukan di lokasi kejadian.

“Kejadian longsor dan banjir bandang pada hari jumat, 16 mei 2025, terjadi sekitar jam 21 atau jam 9 malam. Berdasarkan informasi yang kami terima ada 19 orang dinyatakan hilang tertimpa longsor, tetapi juga ditemukan ada empat identitas lain yang tidak termasuk dalam 19 korban. Untuk empat identitas tersebut kami akan lakukan penyelidikan baik Polres maupun Polda untuk memastikan bahwa dokumen tersebut milik korban atau bukan,”ungkap Kompol. Okoka.

sementara, Dandim 1812/Pegaf kepada Letkol Czi Wanda Indra Dhanu Abidin, membenarkan adanya keterlibatan personil anggota TNI Kodim 1812 Pegaf dalam tim evakuasi untuk membantu proses pencarian korban banjir bandang dan longsor. Kata Dandim, proses pencarian dan evakuasi dilakukan berdasarkan petunjuk dan arahan Basarnas yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan tim di lapangan.

“Pada hari pertama Kodim 1812 yang tergabung dalam tim pencarian korban, melakukan tugas pencarian tanpa didukung alat berat hanya mencari di permukaan. Setelah itu, pihak Pemprov Papua Barat memasukan alat berat untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi oleh tim,”ujar Letkol. Dhanu.

Penulis : Simon Patiran

Leave a Comment