GPM DINAS KETAHANAN PANGAN DI RSUP RAMAI DISERBU PEMBELI

Manokwari, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat kembali menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Kamis (15/05/2025) dalam rangka stabilisasi harga pangan serta pengendalian inflasi di halaman Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, Angkasa Mulyono Amban.

GPM yang dibuka pada pukul 09.00 WIT ini dipadati masyarakat umum yang mencari bahan pokok dengan harga murah. Terpantau oleh media Diskominfo-PB, Bahan pokok seperti bawang merah dan bawang putih di GPM dijual dengan harga Rp. 45.000 per Kg dengan selisih harga Rp. 5000 dari pasaran. Sedangkan Cabai Rawit dijual dengan harga Rp. 45.000 per Kg dengan selisih Rp. 20.000- Rp. 25.000 dari harga pasaran. Terdapat juga telur lokal yang ramai diserbu pembeli dengan harga Rp. 60.000 – Rp. 65.000 per rak, juga telur Surabaya dengan harga Rp. 55.000 – Rp.60.000 per rak. Harga telur ini terpantau lebih murah dari harga di pasar. Misalnya harga telur lokal sendiri, di pasar sudah mencapai Rp.75.000 – Rp.78.000 per rak. Sedangkan telur Surabaya dengan harga Rp. 65.000 – Rp. 68.000 per rak.

Selain itu bahan pokok komoditas pangan strategis lainnya yang juga turut dijajakan di GPM kali ini seperti Beras, Minyak Goreng, Gula pasir, juga produk olahan pangan oleh UMKM lokal.

Ellyanti Mayangsari, Kepala Seksi Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat menyebutkan bahwa GPM melalui Badan Pangan Nasional memberikan subsidi berupa biaya angkut bagi para distribitor yang berpatisipasi dalam GPM sehingga harga jual yang ditawarkan bagi masing-masing komoditi dapat ditekan,
“Kami (Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat) melalui BPN (Badan Pangan Nasional) memberikan biaya angkut bagi para distributor untuk kesini. Jadi, harga bapok yang mereka berikan ke pembeli dikurangi Rp.5000 dari harga normalnya” jelas Mayang.

Bapak Lius, salah satu masyarakat yang datang berbelanja berharap GPM dapat lebih sering diadakan,
“Menurut saya GPM ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena selain murah, juga bisa menjadi alternatif agar kami tidak perlu jauh-jauh lagi ke pasar” singkatnya.

Penulis : Maria Malir

Leave a Comment