Penjabat Gubernur Papua Barat Resmikan Gereja Bethesda Woos dan Urai Kenangan Bersama Masyarakat
FAKFAK – Setelah rangkaian panjang sejarah, Gedung Gereja Baru GKI Jemaat Bethesda Woos, Klasis Kokas akhirnya diresmikan. Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP dan merupakan putra Asli Mbaham Matta meresmikan gedung Gereja didampingi Ny. Siti Mardiana Temongmere. Kampung tersebut memiliki keterkaitan erat dengan dirinya semasa dahulu, Jumat (9/2/2024).
Prosesi diawali penyambutan, pengantaran alat sakramen kelengkapan Gereja oleh para pelayan, dihadiri langsung BPAM Sinode Wilayah VIII dan BPAM Klasis Wilayah XIII. Kemudian penabuhan Gong dan penyampaian kilas balik oleh Penatua Piter Mury.
Dijelaskan, awalnya tahun 1956 menjadi cikal bakal dirinya bersama orang tua tinggal dan sekaligus berkebun di kampung Woos. Tahun 1970 dilakukan pembangunan gedung Gereja yang saat itu menggunakan bahan seadanya.
“Tahun 1970 bikin gereja dengan kayu buah dan ada guru jemaat kundrat mury. Berjalan sampai 1984 saya diangkat sebagai penatua,” Jelasnya.
Penjabat Gubernur Ali Baham dalam sambutan sampaikan kenangan dirinya saat berkumpul bersama masyarakat di Kampung Woos dan hari ini atas penyertaan Tuhan kembali dalam jabatan sebagai orang nomor satu di Papua Barat. Selain itu melalui semangat Injil masuk di Mansinam, masa silam seorang Muslim menjadi saksi diucapkan Doa Sulung, hari ini dirinya sebagai pemimpin beragama Muslim turut menyaksikan kemurahan Allah atas peresmian gedung Gereja Jemaat Bethesda Woos.
“Ini semangat kekeluargaan, kemarin tg 5 di Mansinam saya katakan, Doa kesulungan disaksikan seorang kapten namanya La udin seorang muslim. Perkembangan bersaudara menjadi dasar yang besar dan membangun harus kuat. Walaupun 1 tahun, semua berjuang supaya suatu hari ada mbaham-mbaham lainnya, itu bisa lewat Islam, kristen, Hindu Budha,” Jelasnya.
Wakil Bupati Kabupaten Fakfak, Yohana Dina Hindom mengucapkan selamat atas diresmikan Gedung Gereja Baru yang menjadi fasilitas jemaat, wujud keimanan kepada Tuhan Yesus Kristus sang kepala Gereja. Disamping itu manusia sebagai subjek pembangunan akan menempatkan diri dalam keselarasan, keseimbangan dengan manusia lain, alam lingkungan dan sang pencipta.
Peran bantuan pemuka agama termasuk para Pendeta juga telah banyak berikan kontribusi nyata dan mengatasi krisis tantangan.
“Gereja tidak boleh tutup mata dan angkat tangan dari ragam masalah sosial. Upaya peningkatan sosial harus benar-benar diwujudkan. Pemerintah berharap peran bantuan semua pemuka agama dalam memberikan kontribusi partisipasi aktif mengatasi krisis pembangunan yang kita hadapi,” Ungkap Wakil Bupati Fakfak.
Badan Pekerja Sinode Wilayah VIII, Pdt. Lewi Sawor,S.Th menambahkan kerinduan sekian tahun terwujud, ternyata disini adalah salah satu kampung tua. Dirinya mengajak bersyukur atas berkat ini dan terpenting dihadiri langsung para pemimpin daerah.
Dirinya berpesan ini merupakan harapan masa depan sebagai umat dan pimpinan Gereja menghimbau fasilitas dipakai menjalankan ibadah dengan baik serta pembinaan umat.
“Harta kekayaan tidak penting tetapi kehadiran pimpinan kita adalah persembahan dan perhatian besar. Pengalaman kayu, atas nama GKI di Tanah Papua Klasis Kokas sampaikan apresiasi ucapan terimakasih kepada pimpinan Daerah Papua Barat maupun Kabupaten yang hadir,” Terangnya.
Penulis : Givenly Frans