Sambangi dan Serahkan Bantuan Bagi Anak Asuhan Stunting, Pj. Gubernur Ali Baham Isukan Problematik Generasi Indonesia Emas 2045

MANOKWARI-Pemerintah provinsi Papua Barat, terus menseriusi pembangunan dibidang sumber daya manusia ( SDM ), secara khusus memberi perhatian dan penaganan bagi anak penderita stunting.

Dimana kali ini, senin, ( 08/04/2024 ) Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP, yang juga turut didampingi oleh Pj. Ketua Tim Penggerek PKK, Ny. Haja. Siti Mardiana Temongmere, SE, selaku pihak yang memiliki andil dalam menagani permasalah gizi anak ini, mendatangi rumah gizi Kasuari Manokwari di sanggeng, kelurahan Manokwari, yang menjadi tempat bernaungnya anak penderita stunting untuk mendapatkan penanganan kesehatan.

Pj. Gubernur Ali Baham, dalam kesempatan itu, mengatakan, upaya untuk melahirkan generasi Indonesia emas bukan menjadi perbandingan antara daerah, melainkan generasi diseluruh tanah air. Pihaknya tidak menginginkan problematik terjadi untuk harapan dan impian Papua Barat berkontirbusi dalam mengisi pembangunan IKN menuju Indonesia emas masa mendatang. Sehingga yang perlu diseriusi saat ini adalah masalah kesehatan berkaitan dengan stunting yang dianggap masih menjadi penghalang  dalam meraih cita-cita tersebut.

“Ini adalah hadiah untuk kaum milenial, hadiah untuk anak-anak Indonesia emas di 2045, 100 tahun Indonesia emas. Kita mau dan kita bawa generasi ini, kita bawa anak-anaknkita dalam IKN, di 2045, ada yang nanti duduk di IKN. Jangan sampai ada masalah kesehatan seperti ini, yang kemudian menbuat generasi kita tidak bisa bersaing dengan generasi Indonesia emas daerah lain. Oleh sebab itu, Kecerdasan yang kita inginkan itu, adalah kecerdasan intekelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual,”ujar Pj. Gubernur sembari menceritakan kesaksian dirinya tentang IKN yang disebutkan bahwa bukan lagi mimpi semata.

Di rumah gizi itu, juga disinggung Penjabat gubernur Ali Baham, beberapa hal yang berkaitan langsung dengan stunting, yakni kemiskinan ekstrim, inflasi, pendidikan pola pikir atau mindset, termasuk angka putus sekolah di Papua Barat yang masih tinggi. Dimana rata-rata angka putus sekolah berada pada sekolah menengah pertama ( SMP ).

“Pelayanan publik menjadi hal yang sangat penting, dan menjadi salah satu tugas Pj. Gubernur untuk mempertahankan presentase tingkat pelayanan serta capain yang sudah di raih. Oleh karena itu sejak dilantik pada tanggal 1 november 2023, tugas kami adalah melanjutkan untuk mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah di laksanakan oleh Pj. Gubernur sebelum, bapak Komjen Pol.( Purn ) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si,. Penangan secara spesifik terhadap anak stunting dan penanganan secara sensitif terkait dengan perencanaan dalam upaya pencegahan stunting,”sebut Pj. Gubernur Ali Baham.

Lanjut, masih menurut orang nomor satu di provinsi Papua Barat ini, bahwa dalam melaksanakan program berkelanjutan adalah konteks pembangunan terutama dalam kondisi tertentu untuk menyikapi kedaruratan. Bahwa ada tiga penanganan darurat kasus stunting, yaitu yang pertama rescue atau penyelamatan, ketiga recovery atau proses kesehatan dan keempat developmen atau perkembangan.

“Jadi begini ada tiga tahap dalam menjalankan proses pembangunan, yaitu yang pertama disebut rescue yang di kenal di bidang kesehatan itu namanya IGD, penanganan darurat. Maka sesungguhnya yang sekarang anak-anak kita penderita stunting itu adalah posisi dalam penataannya adalah rescue. Tahapan yang ke tiga yang namanya developmen, itu ukurannya anak yang bersangkutan tidak lagi menjadi beban dalam keluarga,”tuturnya.

Sebelumnya, Pj. Ketua TP PKK, Ny. Haja. Siti Mardiana, SE, dalam laporannya, mengatakan, bahwa permasalahan stunting pada dasarnya merupakan ancaman kesejahteraan keluarga di Indonesia. Dimana stuntung dapat dikategorikan sebagai isu utama dalam pelaksanaan gerakan PKK.

Oleh Penggerak PKK sebut Ny. Siti Madiana, permasalahan stunting menjadi program unggulan dan prioritas dan wajib dilaksanakan penggerak PKK di semua jenajang.

“Tentunya kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh bapak Pj. Gubernur Papua Barat, dengan hadir di tengah-tengah anak asuhan rumah gizi Kasuari ini, akan menjadi motivasi bagi kami selaku pengelola dan juga anak-anak asuhan kami. Kami terus mencoba melakukan layanan terbaik dan seramah mungkin kepada anak-anak asuh kami. Dengan tujuan agar mereka mendapatkan penanganan yang optimal dalam meningkatkan status gizi,”ungkap Ny. Siti Mardiana Temongmere.

Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP PKK Papua Barat, berksempatan menyerahkan puluhan paket bantuan sembako yang berasal dari orang tua asuh maupun jajaran Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) di lingkup pemprov Papua Barat.

Hadir mendampingi Pj. Gubernur, dalam kunjugan itu, Pj. Sekda Papua Barat, Kepala Bappeda provinsi Papua Barat, Direktur RSU provinsi Papua Barat, kepala DP3AKB provinsi Papua Barat, kepala BKKBN provinsi Papua Barat, serta anggota TP PKK Pokja terkait. Hadir pula orang tua dan anak asuhan stunting, para kader posyandu, nakes dan tamu udangan lainnya.

Penulis : Simon Patiran

Leave a Comment