Ditandai Pemukulan Tifa, Gubernur Dominggus Mandacan Buka Mubes Suku Byak Ke-I Provinsi Papua Barat
MANOKWARI- Musyawarah Suku Besar Byak Ke- I Provinsi Papua Barat yang dijadwalkan berlangsung 11-12 Juni 2021 telah dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, Jumat (11/6/2021), berlokasi pada salah satu Hotel di Manokwari.
Dalam sambutannya Gubernur Dominggus Mandacan menjelaskan Resposisi masyarakat Byak dalam rangka mewujudkan eksistensi era globalisasi khususnya di Papua Barat akan menjadi tolak ukur bagi Suku yang ada di Tanah Papua. Penyelenggaraan Musda Ke-I Suku Byak memiliki fungsi dan peran strategis bagi pembinaan Suku Byak.
“Musda Ke-I Suku Byak yang dilaksanakan hari ini untuk melalui eksistensi organisasi berkesinambungan Suku Byak dalam membina hubungan kekerabatan Suku Byak di Papua Barat secara organisatoris. Yaitu sebagai wadah dan Forum konsolidasi organisasi dengan tujuan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap hubungan kekerabatan Suku Byak di Papua Barat” Jelas Gubernur Drs. Dominggus Mandacan.
Disamping itu, Musda digagas guna menyusun, menyepakati kebijakan dan program kerja, serta memilih Ketua dan menyusun badan pengurus Suku Byak Papua Barat yang baru masa bakti 2021-2025.
Besar harapan Gubernur setelah Musda Tingkat Provinsi dapat dilanjutkan jenjang Kabupaten Kota. Hal tersebut sangatlah penting agar dukungan terhadap kinerja pemerintah dapat dilakukan secara menyeluruh.
“Diharapkan setelah musda tingkat provinsi ada juga musda ditingkat Kabupaten/Kota, sehingga ada mananwir-mananwir Byak semua Kabupaten/Kota. Program dan kegiatan pemerintah nanti yang akan melibatkan masyarakat adat bisa kita tau persis, kemudian memberikan dukungan dan pemerintah meminta menjaga keamanan dan stabilitas daerah sehingga umat maupun masyarakat bisa kerja,” Harap Gubernur.
Ketua Panitia Mubes Ke-I Suku Byak Provinsi Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum., C.LA menggambarkan makna diusung pimpinan daerah dalam perahu Wairon agar kedepannya ada kerjasama yang baik.
Masyarakat Suku Byak yang ada di Papua Barat juga diajak agar bahu-membahu satu dengan lainnya tanpa mengutamakan kepentingan pribadi. Berlangsungnya Musyawarah Besar Suku Byak yang terlaksana bukan untuk membahas masa lalu, melainkan menyatakan sikap bangkit bersama dan menjadi garda terdepan menjawab tantangan globalisasi.
“Hari ini kita kasih baik Bapak Gubernur, Bapak Bupati naik perahu Wairon punya makna. Bapa lihat kita orang Byak di Papua Barat dan kasi makan supaya kita bisa kuat dan sama dengan orang lain. Lindungi, selamatkan karena ada satu sikap yang keras dimana perahu kasih juga harus tertanam dalam kitong (kita) orang Byak.” Ujar Dr. Filep Wamafma.
“Stop sudah jadi orang pintar tapi tidak mau membagi ilmunya, stop sudah untuk tepuk dada, sudah tidak ada zamannya lagi. Sekarang saya ingin kita di mubes ini bukan bicara masa lalu, satu langka kita orang Byak harus memimpin suku-suku di Papua agar menghilangkan pengaruh globalisasi dan tantangan yang akan datang,” Tandasnya.
Karena berhalangan hadir disebabkan dengan kondisi kesehatan dan akses transportasi, Sambutan Mananwir Beba Byak, Yan Piet Yarangga dibacakan oleh Ketua III Peradilan Adat, Dewan Adat Byak, Konstan Rumabar. Gubernur Dominggus Mandacan juga menyematkan tanda peserta dan selanjutnya Ketua Panita menyerahkan Palu kepada pimpinan Mubes.
Pantauan Media Diskominfo Papua Barat turut hadir dalam acara Musyawarah Besar Suku Byak Ke-I diantaranya Wakil Ketua DPD RI, Pimpinan OPD Papua Barat, Bupati Manokwari, Bupati beserta Wakil Bupati Manokwari Selatan, Forkopimda, dan Para Mananwir. [kpb_01]