Tiga OPD Lingkup Papua Barat ; Kominfo, BRIDA dan Dinas Peternakan Keswan Berkunjung Ke Pegaf Lakukan Diskusi Intens Bersama Bupati

PEGUNUNGAN ARFAK-Dalam rangka membangun sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah provinsi Papua Barat dan pemerintah kabupaten Pegunungan Arfak ( Pegaf ) tiga organisasi perangkat daerah ( OPD ) lingkup pemprov Papua Barat, berkunjung ke kabupaten Pegunungan Arfak dan bertemu dengan pemda setempat, pada selasa, ( 09/04/2025 ).

Ketiga pimpinan OPD tersebut, yakni dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik provinsi Papua Barat, Frans P. Istia S.Sos., MM, kepala dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Papua Barat, drh. Hendrikus Fatem, serta kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah ( BRIDA ) provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS beserta staf.

Kunjungan kerja itu kemudian mendapat sambutan hangat dari pemda setempat dalam hal ini bupati, Dominggus Saiba, SPdK M.Si dan sekda kabupaten Pegaf, Evert Dowansiba.
Pertemuan diadakan di ruang kerja kantor bupati yang baru di Anggi, berdiskusi seputar pembangunan berfokus pada bidang dari masing-masing tiga OPD tersebut.

Berkaitan dengan pembangunan jaringan telekomunikasi, dinas Kominfo Perstatik Papua Barat, melalui kepala dinas Frans Istia, mengemukakan, bahwa tujuan pihaknya adalah untuk menyampaikan rencana pembangunan beberapa jaringan telekomunikasi berupa Base Transceiver Station ( BTS ).

○”saya dengan pak Prof Charlie selaku kepala Brida sebelumnya telah bertemu dengan bapak gubernur dan telah menyampaikan secara keseluruhan yang akan dilakukan pemerintah provinsi Papua Barat di beberapa sektor di antaranya Kominfo, Peternakan dan beberapa program lainnya dan setelah berdiskusi dengan pak bupati kami akan kembali melaporkan hasil pertemuan ini kepada bapak gubernur,”jelas Frans Istia, awali pertemuan itu.

Secara teknis kepala dinas Kominfo juga menjelaskan, bahwa dalam tahun 2025, terdapat penarikan dan integrasi terhadap jaringan fiber optik di kabupaten Pegaf. Oleh sebab itu pihaknya memohon dukungan pemkab Pegaf berupa penetapan lokus untuk menempatkan backbonnya. Selain itu, adanya dukungan pemkab Pegaf kepada PT. Telkomsel cabang Manokwari, adalah berupa transmisi, power dan tower untuk pemasangan BTS.

“Kemudian yang kedua alokasi jaringan Telkomsel untuk membantu memperkuat beberapa kawasan yang sudah disurvei sejak tahun lalu dan pihak Telkomsel sudah mengalokasikan dua BTS. Namun setelah itu ada penambahan sehingga alokasi BTS di kabupaten Pegaf berjumlah empat BTS. Oleh sebab itu, kami memohon kepada pak bupati untuk menetapkan lokasi pemasangannya,”

Terlepas pembangunan jaringan telekomunikasi, diskusi pun berlanjut oleh kepala BRIDA, Prof. Dr. Charlie, berkesempatan menerangkan terkait Riset dan Inovasi daerah di kabupaten Pegunungan Arfak

Dikatakannya, terkait dengan badan riset dan inovasi ini, pihak BRIDA menyusun pariwisata dan komoditas pertanian dataran tinggi, selanjutnya akan berdiskusi dan menunjukan hasil penyusunan beberapa sektor pembangunan tersebut.

“Tetapi juga yang sangat penting adalah indeks-indeks yang menjadi raport bupati dan wakil bupati. Ini akan dilakukan oleh badan strategi kebijakan dalam negeri. Untuk hal ini akan kami bantu asistensi dalam pengimputan indeks dimaksud, karena ini juga berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah. Tetapi juga ada indeks daya saing daerah yang mana ini akan dihitung oleh badan riset nasional. Mereka akan menghitung berdasarkan data badan pusat statistik masing-masing daerah,”jelas Prof Charlie.

Lanjut Prof. Charlie yang juga dalam hal ini selaku koordinator mitra pembangunan terus berinovasi dalam mengakomodir berbagai pihak mitra pembangunan.Salah satunya mengembangkan potensi di bidang pertanian, seperti coklat Ransiki, selain itu kopi Anggi yang di kelola oleh pihak Yayasan Bintara Papua. Dimana secara khusus kopi Anggi memiliki potensi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal sehingga membutuhkan dukungan pemerintah daerah.

“Jadi memang kopi dari Pegunungan Arfak sekitar lima tahun lalu telah menjadi salah satu kopi termahal di Indonesia. Sempat ada pelelangan kopi, harganya kopi Anggi dua stengah juta per kilo. Ini menunjukan bahwa kopi kita ini memiliki potensi sehingga kami minta dukungan pak bupati agar dalam beberapa waktu kedepan kita terus mengembangkan kopi Anggi,”ujar Prof. Charlie.

Disektor pembangunan lainnya yakni sektor peternakan, kabupaten Pegaf juga dianggap sebagai wilayah yang sangat potensial dalam pengembangannya. Hal ini seperti yang disampaikan kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh.Hendrikus Fatem, terutama pengembangan sapi perah dan kambing.

“Memang dari tahun-tahun sebelumnya kita sudah menyalurkan bantuan hewan ternak, akan tetapi bisa diakui bahwa kita belum memiliki jiwa kewirasuahaan. Sehingga tugas kita adalah terus memberikan modal tetapi juga terus mendorong dan merubah pola pikir masyarakat kita agar dapat mengelola modal secara baik guna peningkatan ekonomi masyarakat lokal itu sendiri. Terkait dengan sapi perah ini juga sekaligus mendukung program penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim,”ujar Hendrikus Fatem.

Setelah mendengarkan berbagai penjelasan dari masing-masing ke tiga pimpinan OPD tersebut, bupati Saiba kemudian merespon baik dan mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung progam-program tersebut.

Menurut Bupati Saiba, jaringan Telekomunikasi adalah merupakan kebutuhan mendesak bagi pemerintah kabupaten Pegaf. Dimana salah satu penyebab para ASN tidak menetap untuk bertugas melainkan memilih berkantor di Manokwari dengan alasan masalah jaringan internet atau telekomunikasi. Oleh sebab itu, hal ini kata dia sejalan dengan upaya pihaknya yang telah menghimbau agar seluruh ASN tidak lagi berkantor di Manokwari dan dapat kembali bertugas di kabupaten Pegaf.

“Terkait dengan jaringan Telkomsel ini menjadi hal yang sangat penting bagi kami di kabupaten Pegaf, karena pegawai banyak yang tidak tinggal menetap di Pegaf dengan alasan masalah jaringan. Saya dan pak wakil baru bekerja empat minggu tapi saya sudah menghimbau untuk tidak ada alasan sperti itu. Pegawai semuanya harus dapat kembali bekerja di tempat tugas. Karena hikmat yang Tuhan kasih buat kita bisa melihat masalah atau kendala apa yang terjadi untuk kita segera selesaikan sehingga tidak ada lagi persoalan. Jadi kami sampaikan terima kasih buat pihak dinas Kominfo dan BRIDA tapi juga dinas Peternakan dan Keswan yang hari ini membawa kabar baik ini, prinsipnya kami pemerintah Pegaf siap mendukung apa yang menjadi tanggung jawab kami,”ungkapnya.

“Tentunya saya sebagai bupati menyambut baik apa yang disampaikan hari ini. Memang kami tidak bisa berjalan sendiri, harus ada kolaborasi lintas sektor dan sinergi bersama pemerintah provinsi yang adalah induk,”ungkap Bupati Saiba.

Merespon baik program pembangunan di sektor peternakan sesuai yang disampaikan pihak dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bupati Dominggus Saiba, juga merespon baik hal ini. Menurutnya permodalan bagi masyarakat berupa bantuan hewan ternak merupakan stimulun untuk merangsang masyarakat lokal dapat mengelola secara baik demi meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Dari segi peternakan memang saya sudah tahu bahwa selama ini ada program bantuan hewan terknak dari dari pemerintah provinsi, seperti babi, sapi dan lain berbagai hewan ternak lainnya, tapi budaya masyarakat kita ini yang belum memanfaatkan dan mengelola secara bijak guna keberlanjutan usaha,”tambahnya.

Di sisi lain, Berkaitan dengan indeks penilaian kepala daerah yang disampaikan kepala BRIDA Papua Barat, bupati Saiba mengakui bahwa ia dan wakil bupatinya berkomitmen untuk mengabdi dengan sungguh-sungguh kepada masyarakat serta bekerja dengan mengedepankan prinsip taat azas. Program pembangunan yang hendak dijalankan berpedoman pada perintah undang-undang dan keputusan presiden sebagai pimpinan tertinggi. Sehingga pihaknya sepaham dengan usulan program yang disampaikan kepala BRIDA.

“Jadi terkait dengan itu, saya dan wakil bupati setelah dilantik oleh bapak Presiden di pusat, kemudian kami mengikuti retreat di Akmil magelang, pak presiden berpesan bahwa kita sebagai kepala daerah baik bupati wakil bupati harus bekerja dengan membawa prestasi masing-masing daerah. Kami kerja harus berdasarkan petunjuk pusat,”tandanya.

Penulis : Simon Patiran.
Foto : Maria Malir

Leave a Comment