Hadiri Pengukuhan Kepala BI Perwakilan Papua Barat, Pj. Gubernur Ali Baham Harap Adanya Peningkat Ekonomi
MANOKWARI-Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, menghadiri Pengukuhan Kepala Bank Indonesia ( BI ) Perwakilan Papua Barat, Kamis ( 18/01/2024 ).
Acara yang berlangsung pada gedung Auditorium PKK provinsi Papua Barat itu, kepala BI Perwakilan provinsi Papua Barat Setian, di kukuhkan langsung oleh kepala BI, Perry Warjiyo, S.E. Akt., M.sc, Ph. D, menggantikan kepala Perwakilan BI provinsi Papua Barat sebelumnya, Romy S. Tamawiwy.
Penjabat Gubernur Ali Baham Temongmere, dalam sambutannya, berharap dorongan digitalisasi transaksi khususnya di pemerintah Papua Barat dan kabupaten Manokwari dapat berlanjut di kepemimpinan yang baru. Selain itu, sinergi dan koordinasi dapat terjaga dalam dinamika perekonomian global yang masih membayangi ketidakpastian dan munculnya potensi gejolak baik eksternal maupun domestik juga merupakan hal yang diharapkan Pj. Gubernur Ali Baham. Tidak hanya laju inflasi, akan tetapi pertumbuhan dan peningkatan ekonomi menjadi hal yang tak kalah penting.
“Selamat datang di Papua Barat, bumi Kasuari bumi Rumah Kaki Seribu kepada Kepala BI yang baru. Dan terima kasih juga kepada kepala BI Papua Barat yang lama,”ungkapnya.
“Kami bersama-sama telah menurunkan inflasi 2,94% per desember 2023 atau termasuk dalam permintaan target nasional yaitu 3% sampai 1% inflasi. Kami juga telah berkoordinasi untuk menumbuhkan ekonomi Papua Barat berkelanjutan, memantau pergerakan harga pangan, mengajak daya beli masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya melalui kegiatan pasar murah, Gerakan Bangga Buatan Indonesia serta Gerakan Bangga Berwisata Indonesia,”imbuh Pj. Gubernur Ali Baham.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menitipkan lima hal penting kepada kepala Bank Indonesia perwakilan Papua Barat yang baru, yaitu legasi warisan kemajuan kontribusi dan manfaat Bank Indonesia bagi masyarakat daerah. Lima legasi tersebut antara lain pertama, kestabilan harga dan terkendalinya inflasi, ke dua memajukan ekonomi kerakyatan, ke tiga digitalisasi atau elektronikvikasi agar pelayanan dapat tepat sasaran dan mudah dalam bertransaksi, ke empat adalah kebutuhan uang NKRI berkualitas yang dapat menjangkau daerah Terluar, terdepan dan tertinggal ( 3T ) serta yang ke lima kemampuan manajemen intern.
“Yang pertama stabilkan harga kendalikan inflasi. Karena kebutuhan dasar manusia adalah harga barang terjangkau caranya adalah kerjasama antar daerah dalam distribusi pangan subsidi antara pemerintah. Yang ke dua memajukan ekonomi kerakyatan. Yang ke tiga adalah digitalisasi atau elektronikvikasi agar pelayanan dapat tepat sasaran. Yang ke empat adalah kebutuhan uang NKRI berkualitas yang dapat menjangkau daerah 3T serta ke lima adalah kemampuan manajemen intern,”Beber Perry.
Acara itu juga di hadiri pejabat Forkopimda Papua Barat serta pimpinan OPD di lingkup pemprov Papua Barat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Penulis : Simon Patiran