Diawali Ibadah Syukur, Sinergitas Pemprov Papua Barat dan BP3OKP Diyakini Hadirkan Kesejahteraan Orang Asli Papua
MANOKWARI – Sabtu (8/7/2023), Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama Tim BP3OKP menggelar syukuran pasca pelantikan Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua Republik Indonesia Perwakilan Papua Barat, Irene Manibuy,SH. Kegiatan yang berjalan penuh hikmah dihadiri para tokoh, pimpinan OPD dan Forkopimda, dipusatkan pada salah satu hotel.
Kepala Biro Biro Administrasi Pelaksanaan Otsus Setda Papua Barat, Abner Singgir menjelaskan sebelumnya Ibu Irene Manibuy dijadwalkan hadir, namun setelah dikonfirmasi mengikuti rapat bersama Wakil Presiden. Selain itu topik pembahasan saat berlangsungnya rapat di Jakarta berkaitan dengan perampingan Pokja yang awalnya direncanakan sebanyak 9 telah diputuskan terdapat 5 Pokja.
Adapun tahapan selanjutnya akan disusul peraturan pelaksana dan juknis sebagai pedoman serta dilengkapi para staf yang akan membantu dalam melaksanakan tugas. Dirinya sangat optimis hadirnya BP3OKP akan mendorong dan mengawasi pelaksanaan Otsus di Papua Barat agar bisa berjalan maksimal dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dijelaskan, BP3OKP merupakan lembaga non struktural dan Biro Otsus adalah mitra sehingga apabila dalam pelaksanaan program yang beririsan akan saling mendukung.
“Itu yang sangat penting masyarakat bisa memahami hadirnya BP3OKP bagi pelaksanaan Otsus di Papua Barat. Kami tim tetap terpadu untuk jalan, tetap akan menjalin kolaborasi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga memberikan pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat serta perintah Undang-undang Otsus,” Ujarnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Ketua Panitia, Ayub Msiren. Jelasnya selain membahas perampingan Pokja menjadi 5, juga berkaitan rencana kunjungan kerja Wakil Presiden ke Tanah Papua.
“Tadi malam koordinasi terakhir beliau bersama 6 anggota BP3OKP yang lain mereka masih ikut rapat dengan Wapres dan Setwapres mendengar arahan terkait kunjungan Wapres ke Papua. Kedua menyangkut pembentukan Pokja dibawah Ibu sehingga rapat itu sangat penting,” Tambah Ketua Panitia.
Memaknai kasih Tuhan, Pelayanan Firman, Pdt. Welly Rumbararar dalam khotbahnya berpesan agar tanggungjawab yang telah dianugerahkan oleh Tuhan wajib dijalankan dengan penuh hikmat. Ia menegaskan apa yang terjadi bukanlah sesuatu kebetulan karena sesungguhnya rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera.
Selain itu hendaknya memberikan dampak yang kepada orang lain, didasari Doa dan tindakan demi kesejahteraan Orang Asli Papua.
“Kalau kita bicara iman saja, apalah arti iman tanpa perbuatan. Hari ini Bapak/Ibu dalam posisi berikan yang terbaik. Kalau Tuhan kasih hikmat akan mengatur dengan Pokja dan kerja secara luar biasa agar Orang Asli Papua merasakan tangan-tangan mereka,” Pesannya.
Penulis : Givenly Frans