Perolehan Emas KaKao Ransiki Di Belanda, Pj. Gubernur Ali Baham Harap Prestasi Dipertahankan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
MANOKWARI-Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, di ruang kerjanya Sore ini, sekitar pukul 16 : 00. WIT, kedatangan tamu dari Brida ( Badan Riset dan Inovasi Daerah ) provinsi Papua Barat, yang kemudian membagi informasi tentang prestasi yang diperoleh PT. Eibeir Suth Cokran kabupaten kabupaten Manokwari Selatan provinsi Papua Barat sembari mewawancarai harapannya sebagai kepala daerah Papua Barat. Wawancara itu, seputar prestasi Papua Barat atas penelitian biji benih kakao Ransiki oleh para ahli di Belanda belum lama ini. Dimana kakao Ransiki telah menerima penghargaan emas.
Saat menerima informasi itu, Pj. Gubernur Ali Baham, mengatakan, bahwa dengan mendunianya produk kakao asal bumi kasuari kabupaten Manokwari Selatan, merupakan suatu kebanggaan besar, bagi pemerintah, baik pemerintah Indonesia, pemerintah Papua Barat dan pemerintah kabupaten Manokwari Selatan.
“Inikan suatu kebanggaan, dan ini memberikan informasi kepada kita bahwa kakao kita tidak kalah dengan kakao di belahan bumi yang lain,”ungkap Pj. Gubernu Ali Baham di ruang kerjanya, Jumat, ( 16/02/2024 ).
Pj. Gubernur juga berterima kasih atas partisipasi dalam kampanye oleh internasional yang telah dilakukan PT. Eibeir Suth Cokran Ransiki di London. Pihaknya meminta agar prestasi yang telah didapat untuk tetap dipertahankan terutama dari sisi kualitas dan pengembangan kakao itu sendiri. Selain itu, yang menjadi PR bagi pemda adalah memproteksi jenis kakao yang mendapat juara emas tersebut.
“Sebagai Pj. Gubernur dan pemerintah provinsi Papua Barat, merasa bangga dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT. Eibeir Suth Cokran, pemerintah kabupaten Manokwari Selatan dan terima kasih juga kepada jajaran instansi teknik yang ada di lingkup pemprov Papua Barat yang sudah memberikan pembinaan kepada para petani,”ungkap Pj. Gubernur Ali Baham.
Selain itu, Pj. Gubernur juga berharap, produksi Kakao Ransiki bisa menjadi nilai tambah dan menjadi sumber pendapatan yang dapat memberikan imcume bagi pendatan keluarga masyarakat setempat. Kakao tidak hanya menjadi keunggulan daerah yang hanya di kenal di luar negeri, tetapi produksinya sendiri dapat juga dikenal di hilirnya, yaitu Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat.
“Harapannya, kakao bisa diproduksi kemudian bisa diolah sedemikian rupa sehingga ada nilai tambah untuk kemudian menjadi sumber pendapatan keluarga. Sehingga kedepan masyarakat asli Ransiki bisa hidup dari kakaonya sendiri. Jangan sampai kakaonya dikirim keluar tapi orang diransiki tidak minum kakao juga, nanti sampai di Belanda baru tau kakao Ransiki ada, demikian juga kualitasnya,”tambah Pj. Gubernur Ali Baham.
“Nah ini sejalan dengan sering menyebut 5 B itu, bangga menanam, bangga menjual, bangga membeli, bangga memasak dan bangga memakan. Karena harus juga bisa dikonsumsi dan bisa menghasilkan pendapatan keluarga. Karena tujuannya bukan hanya kita ekspor keluar negeri dan pamerkan bahwa coklat kita bagus, tapi bida menghidupkan keluarga di Ransiki,”tandas Pj. Gubernur Ali Baham.
Beradasarkan informasi yang dihimpun dari pihak Brida, melalui kepala bidang, Ir. Havidz Fatamasya, M.Si, diketahui, kakao Ransiki yang dipromosikan oleh PT. Eibeir Suth Cokran Ransiki di Netherland belum lama ini, dilakukan terhadap 222 simple dan diseleksi oleh para ahli di bidang Kakao. Kakao Ransiki memperoleh pengahargaan, merupakan perwakilan Asia Pasifik.
“Kami dari BRIDA Papua Barat, mewawancarai bapak Pj. Gubernur, harapannya, semua komoditas yang ada di Papua Barat, baik kakao Ransiki, kopi di Pegunungan Arfak, Pala dari FakFak, bukan hanya menguntungkan perusahaan tetapi masyarakat juga bisa menikmati itu,” Ungkapnya.
Penulis : Simon Patiran