Merajut Kebhinekaan, Atribut Adat Bakal Warnai Puncak Peringatan Hardiknas 2023 di Papua Barat
MANOKWARI – Pemerintah Papua Barat melalui Dinas Pendidikan secara berjenjang telah melakukan rapat kesiapan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023. Uniknya para peserta yang menghadiri upacara bakal mengenakan atribut adat Papua maupun Nusantara.
Pantauan Media Diskominfo Papua Barat, rapat dipusatkan pada ruang multimedia lantai III Kantor Gubernur dengan dihadiri Asisten III, para kepala sekolah, Kadis Pendidikan Kabupaten dan pimpinan OPD lingkup Papua Barat. Beragam topik telah diperbincangkan guna mematangkan peringatan yang hanya menyisakan beberapa hari lagi.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Abdul Fatah,S.Pd.,M.M menjelaskan peringatan Hardiknas tahun 2023 pasca covid beberapa waktu lalu hanya dilaksanakan dengan upacara yang berlokasi di lapangan apel kantor Gubernur, Arfai. Untuk peserta telah disepakati berasal dari sejumlah sekolah diantaranya SMA Negeri 1 ,SMK Negeri 2, SMA Negeri Khusus Olahraga (Smankor), SMA Taruna Kasuari dan Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA).
“Agenda kita dalam rangka peringatan Hardiknas adalah upacara bendera fokus di halaman kantor Gubernur hari Selasa tanggal 2 Mei 2023. Dalam kegiatan yang akan kita undang Forkopimda, pimpinan OPD baik itu Provinsi maupun para pejabat Kementerian, Dharmawanita dan TP PKK,” Ujarnya, Kamis (27/4/2023).
Lanjut Kadis Pendidikan sesuai petunjuk peserta akan mengenakan busana adat memberikan kesan tersendiri sebagai kesatuan dalam keberagaman.
“Artinya bagaimana supaya Upacara ini punya kesan tersendiri untuk menunjukkan suatu kebhinekaan baik di Provinsi ini maupun di luar Papua Barat. Dari peserta itu paling tidak ada atribut adat Papua dan Nusantara,” Terangnya.
Dijelaskan karena waktu yang terbatas perhelatan tahun ini sedikit minim, akan tetapi dirinya optimis pada tahun depan akan lebih meriah disertai lomba-lomba. Secara otomatis akan melalui tahap perencanaan yang matang akan berjalan sesuai harapan.
Abdul Fatah juga mengajak semua pihak hendaknya mempunyai rasa memiliki terhadap dunia pendidikan yang seyogianya menjadi dasar demi menggapai cita-cita.
“Kita melihat kondisi saat ini pada masa covid-19 kita tidak melaksanakan tapi tahun ini sederhana. Tahun depan kita programkan bagaimana tahun 2024 akan lebih meriah lagi. Kita terlahir dari pendidikan dan tidak akan jadi orang besar tanpa pendidikan jadi harus ada rasa memilik,” Harapnya.
Penulis : Givenly Frans