Pemukulan Tifa, Gubernur Papua Barat Buka Konferensi Masyarakat Adat Serui
MANOKWARI – Konferensi Keluarga Besar Masyarakat Adat Serui Provinsi Papua Barat yang dijadwalkan 5-6 November 2021 telah resmi dibuka oleh Gubernur Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, Jumat (5/11/2021).
Mengawali sambutannya, Gubernur mengisahkan pengalamannya yang mengabdi selama 14 tahun di Serui sejak bulan Februari 1986 silam. Sari situlah banyak menerima pembelajaran berharga mulai dari CPNS, ASN, hingga pejabat pemerintahan desa, dan Camat.
Gubernur Drs. Dominggus Mandacan M.Si memberikan apresiasi kepada keluarga besar kepulauan Yapen Waropen yang telah mendukung program pemerintah Papua Barat dan Kabupaten/Kota. Dan mendukung sepenuhnya Perindustrian program kebijakan sesuai aturan yang berlaku.
“Saya tugas disana 14 tahun sejak 1986, bulan Februari ketika terima SK pempatan di Serui, dari CPNS, ASN sampai pejabat pemerintah desa sampai camat saya belajar dari Yapen waropen. Mereka punya pengalaman pendidikan, politik sosial budaya semua luar biasa dan bisa buat saya menuju kursi nomor 1 Manokwari, Pegaf dan sekarang sebagai Gubernur Papua Barat,” Jelas Gubernur.
Agenda penting sehingga musyawarah adat sekira menghasilkan pemimpin yang tau adat. Selain itu dilanjutkan pimpinan dan pengurus melakukan konsolidasi merealisasikan program dan kegiatan.
“Masyarakat Serui harus ada kekompakan. kita harapkan sehingga pimpinan dan pengurus segera lakukan konsolidasi anggaran dasar, anggaran rumah tangga. Sudah terbentuk program kerja, bisa disampaikan kepada pemerintah juga sehingga tahu dalam kegiatan melibatkan dan meminta dukungan tau persis siapa kepala sukunya,” Tambah Gubernur.
Mewakili segenap masyarakat Kabupaten Manokwari, Bupati Hermus Indou menyampaikan dukungan atas terselenggaranya Konferensi Keluarga Besar Masyarakat Adat Serui Provinsi Papua Barat. Bupati yakin dan percaya kegiatan ini memiliki arti strategis dalam membangun rasa kebanggan dan kacintaan terhadap suku.
“Harus berbangga jadi orang Papua, orang Serui dan suku kita masing-masing. Membangun kecintaan itu penting karena darimana kita berasal. Apa yang dilakukan menghormati Tuhan, wajib hukum lestarikan suku kita,” Tandas Bupati Kabupaten Manokwari, Hermus Indou. [kpb_01]