Pemprov Papua Barat Gelar Rapat Persiapan Sambut Delegasi Pemerintah Tiongkok di Manokwari

MANOKWARI, Media Diskominfoperstatik – Kamis (2/10/2025), Pemerintah Provinsi Papua Barat menggelar rapat persiapan terkait rencana kunjungan delegasi pemerintah Tiongkok yang akan tiba di Manokwari pada Senin, 6 Oktober 2025. Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Riset dan Inovasi Pemerintah Tiongkok, Professor C.C. Chan, GBS, BSc, MSc, PhD, HonDSc, HonDTech, dijadwalkan hadir bersama sembilan anggota delegasi lainnya.

Membuka rapat, Asisten III Setda Papua Barat, Otto Parorongan menegaskan pentingnya kesempatan ini. Momen penting ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk berdialog demi kepentingan pembangunan daerah.

Otto juga menambahkan bahwa rombongan akan berada selama satu hari di Manokwari, dengan rencana alternatif mengunjungi Kampung Kwau, disesuaikan dengan kondisi mengingat usia Profesor Chan yang telah mencapai sekitar 90 tahun.

"Peluang ini bisa membahas usulan investasi di bidang perhubungan, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan lain-lain,” ujarnya.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Papua Barat, Dr. Onasius P. M. Matani
menjelaskan kunjungan ini merupakan hasil komunikasi intensif pemerintah daerah dengan mitra di Jakarta.

"Awalnya, agenda mereka hanya terpusat di Jakarta, namun melalui lobi khusus akhirnya Papua Barat menjadi salah satu tujuan. Ini kesempatan besar yang harus dimanfaatkan," jelasnya.

Perwakilan mitra Papua Barat di Jakarta, Toni Aditya, melaporkan bahwa delegasi akan tiba di Bandara Rendani pada Senin pukul 08.30 WIT, dan pertemuan resmi dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIT di Kantor Gubernur Papua Barat. Menurutnya, delegasi Tiongkok membuka peluang investasi di berbagai bidang, sejalan dengan agenda pembangunan nasional, termasuk energi terbarukan, kendaraan listrik, dan pembangunan rendah karbon.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Papua Barat, Raymond R.H Yap menekankan bahwa peluang investasi harus diiringi kehati-hatian.

“Kita menjaga tutupan hutan 70 persen, ini membuat negara lain iri. Sumber daya alam kita melimpah, tetapi kalau salah melangkah, kerusakannya akan dirasakan anak cucu di masa depan,” katanya.

Dari sisi sektor perikanan, Kabid Perikanan Budidaya menilai kunjungan ini menjadi kesempatan emas.

"Potensi perikanan Papua Barat sangat besar. Kita bisa manfaatkan teknologi dari Tiongkok untuk pengembangan budidaya dan penangkapan ikan," ungkapnya.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Max Sabaforek turut mengusulkan pengembangan akses bandara dan transportasi guna mendukung konektivitas dan peningkatan ekonomi daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian, dan Statistik Papua Barat, Frans P. Istia, S.Sos., MM menekankan pentingnya percepatan transformasi digital.
Selanjutnya dalam mendukung program prioritas Gubernur yakni Papua Barat Cerdas, sehat dan produktif maka tidak ada pilihan lain transformasi digital dan pemerataan harus meliputi semua daerah.

"Semua orang mau sekolah sampai di pedalaman dan 65 persen kawasan blank spot ada di Papua Barat, dalam rangka percepatan transformasi digital ini usulan hanya satu karena turunan bisa melalui investasi, oleh sebab infrastruktur telekomunikasi informasi karena anggaran daerah tidak cukup," Tuturnya.

Kehadiran delegasi Tiongkok di Papua Barat dinilai sebagai peluang strategis untuk mendorong pembangunan berbasis konservasi, energi bersih, serta investasi yang berkelanjutan. Turut hadir dalam rapat, Kepala Biro Umum, Sekertaris Badan Riset Inovasi Daerah Papua Barat, Sekertaris Dinas PUPR, Plt. Kadisnakertrans Papua Barat dan lainnya.

Penulis : Givenly Frans


Share :

Tidak ada tag terkait.