Hadiri Perayaan Satu Abad, Gubernur Papua Barat : Pendidikan Adalah Kompas Moral Anak-Anak Papua
Teluk Wondama, Media Diskominfo - Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, dalam sambutannya pada puncak perayaan Satu Abad Nubuatan Misionaris Isak Samuel Kijne di Aitumeri, Teluk Wondama, Sabtu, ( 25/10/2025 ) memberi pesan-pesan moral kepada seluruh generasi penerus Papua.
"5 Februari 1855 kedua hamba Tuhan Ottow dan Geisler menginjakan kaki di Tanah Papua, dengan doa sulung bagi kita semua di atas Tanah ini ; Dengan Nama Tuhan Kami Menginjak Tanah Ini. Tanah ini sudah diberkati, itu artinya kita semua sudah diberkati Tuhan, baik melalui pendidikan dan jabatan-jabatan kita masing-masing. Oleh sebab itu kita harus menjadi berkat bagi banyak orang dalam tugas dan tanggung jawab kita."ujar Gubernur Dominggus Mandacan.
Kata orang nomor satu di Papua Barat ini, bahwa seratus tahun yang lalu, Domine I. S. Kijne, telah menyalakan pelita kecil yang sekarang sudah menjadi besar. Di bukit Aitumeri di sebuah kampung yang dipenuhi pohon sagu, Nubuatan I. S. Kijne telah membuka jalan agar anak-anak Papua berani bermimpin, mampu membaca dunia dan telah menulis masa depannya sendiri.
Menurutnya, Pendidikan adalah sebuah penunjuk arah dalam mendukung serta memperkokoh pondasi kepercayaan diri anak-anak Papua dalam memimpin dirinya sendiri.
"Pendidikan adalah kompas moral yang dapat mendukung anak-anak Papua untuk berdiri tegak, percaya diri dan memimpin dirinya sendiri. Seratus tahun adalah tonggak suatu proses bukan garis akhir. Sebagai cermin untuk menengok ke belakang sekaligus merupakan kompas untuk melangkah ke abad ke dua Papua,"ujar Dominggus Mandacan.
"Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh para sending, guru Injil, guru jemaat, mama-mama Papua dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mencucurkan keringat, air mata dan doa, meletakan pendidikan di Tanah tercinta ini,"tambah Dominggus Mandacan.
Syair I. S. Kijne di atas batu peradaban ini saya meletakan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki pendidikan tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak akan memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri. Merupakan sebuah pesan yang juga kembali di tegaskan oleh Gubernur Papua Barat sebagai semangat dan spitirit kepada seluruh hadirin pada momentum bersejarah itu.
"Jadi ketika kita bicara bangsa, kalau kita tarik ke bawah lagi yaitu suku-suku yang ada di Tanah Papua. Kita melihat anak-anak Papua sudah memimpin daerahnya sendiri, Gubernur, Bupati, Ketua DPR, Ketua MRP Pangdam, Kapolda , Pimpinan OPD, baik Provinsi, Kabupaten, telah diduduki oleh anak-anak Papua itu sendiri"Ungkap Dominggus Mandacan.
Penulis : Simon Patiran