Partisipasi Aktif Tim TPID Ikut Mendorong Penurunan Inflasi Tahunan Manokwari 4,75 Persen
MANOKWARI – Badan Pusat Statistik Papua Barat kembali merilis indikator penting. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Gabungan 2 Kota di Papua Barat periode Maret 2023 secara Year on Year (Tahun ke Tahun) terjadi inflasi sebesar 5,00 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia,S.E.,M.Si memaparkan Tingkat inflasi bulanan (Maret 2023 terhadap Februari 2023) mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Sementara tahun kalender (Maret 2023
terhadap Desember 2022) sebesar 0,98 persen.
Untuk Manokwari dan Kota Sorong, penyumbang utama inflasi tahunan terbesar adalah kelompok tarif angkutan udara, disusul Bensin, Rokok Kretek Filter, Kue Kering Berminyak, Sirih, Ikan Kembung, dan Angkutan Dalam Kota.
Kata Pattiwaellapia, jika dilihat dari perkembangan inflasi bulan Maret secara month to month (bulan ke bulan) khusus Manokwari mengalami deflasi sebesar 0,64 persen. Untuk Tahun ke Tahun juga alami penurunan sebesar 4,75 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mencapai 6,83 persen.
Berbeda dengan komoditas Ikan yang biasa menjadi penyumbang inflasi terbesar di Manokwari saat ini menjadi penyumbang deflasi bulanan.
“Jadi memang Manokwari itu kemarin secara YoY dia tumbuh besar sekali 6,83 di bulan februari tapi ketika bulan Maret turun,” Ujarnya, Senin (3/4/2023).
Dirinya juga menilai kondisi ini juga dipengaruhi adanya partisipasi tim TPID baik level Provinsi maupun Kabupaten dengan menggelar aksi di lapangan. Ini menjadi penting mencegah upaya penimbunan maupun spekulasi harga dari pedagang.
“Hal ini juga ada partisipasi tim TPID baik level Provinsi maupun kabupaten. Misalnya lakukan pasar murah, sidak di pasar terkait stok komoditas dikawatirkan ada penimbunan oleh pelaku yang tidak baik. Memang tim TPID ini sudah bekerja keras bahkan rapat setiap Minggu,” Tandasnya.
Penulis : Givenly Frans