Dinkes Bagikan Kelambu Anti Nyamuk Targetkan Papua Barat Bebas Malaria 2024
Manokwari-Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, akan membagikan kelambu anti nyamuk malaria pada maret 2023. Hal tersebut disampaikan dalam pers rilis, pihak dinkes Papua Barat dan dinkes kabupaten Manokwari, oleh para kepala bidang terkait, didampingi moderator dari Perwakilan UNICEF Papua Barat Bidang Malaria dan Imunisasi serta insan pers, yang berlangsung pada salah satu hotel dalam kota Manokwari, Jumat ( 03/03/2023 ),
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit ( P2P ), Dinkes Papua Barat, dr. Nurmawati, dalam pers rilis menyampaikan, Papua Barat menarget bebas malaria akan di capai pada tahun 2027. Hal ini sesuai komitmen bersama antara Gubernur, Ketua DPR serta Bupat/wali kota pada bulan agustus tahun 2022 lalu. Kata dia, Hal ini sejalan dengan target eleminasi malari nasional yang ditetapkan pada tahun 2030. Dengan mengacu pada komitmen dari target tersebut, sedikitnya 195. 450 kelambu hendak dibagikan dinkes di seluruh kabupaten se-provinsi Papua Barat dan diperkirakan akan melindungi 328. 513 jiwa.
“Untuk mempercepat tercapainya bebas malaria, akan dilaksanakan pendistirbusian kelambu anti nyamuk kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah endemis tinggi pada bukan maret 2023”. Jelas Kabid P2P Dinkes Papua Barat, dr. Nurmawati.
“Berdasarkan pengalaman di Indonesia dan hasil penelitian di Afrika, apabila cakupan pembagian kelambu anti nyamuk masal ini bisa mencapai target minimal 95 persen dan 85 persen penduduk menggunakan kelambu di malam hari, maka diperkirakan 50 persen kasus malaria di tahun berikutnya,”. Sambung, dr. Nurmawati.
Dinkes Papua Barat telah memetakan beberapa daerah sebagai wilayah endemis tinggi nayamuk malaria, diantaranya kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan kabupaten Teluk Wondama. Tiga daerah tersebut, Kelambu akan diberikan kepada warga di seluruh kampung.
Sedangkan kabupaten FakFak, Kaimana, kabupaten Teluk Bintuni dan kabupaten Pegunungan Arfak, akan diberikan kepada kampung-kampung tertentu yang menurut hasil survei puskesmas berendemis tinggi malaria.
Penulis : Simon Patiran