Kadis Kominfo Papua Barat Bangun Koordinasi Kendala Jaringan Kampung GAG, Simak Penjelasannya
PAPUA BARAT – Aspirasi yang disampaikan masyarakat Kampung Gag, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat berkaitan akses telekomunikasi Informasi ditindaklanjuti.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Papua Barat, Frans P. Istia,S.Sos.,MM menjelaskan telah menjalin koordinasi bersama Telkomsel. Dibeberkanya pihak Telkomsel sementara menganalisa permasalahan terutama berkaitan dengan jarak yang terlalu jauh antara Forehand transmisi sehingga sering terjadi Flicker.
“Upaya menindaklanjuti permintaan masyarakat yang disampaikan langsung kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, saya sudah komunikasi langsung dengan General Manager Telkomsel Papua Barat. Hasilnya pihak Telkomsel mereka sementara analisis permasalahan yang terjadi, bukan hanya di Kepulauan Gag saja melainkan lokasi lain seperti Misool,” Jelas Kadis Kominfo Perstatik Papua Barat, Senin (1/8/2022) malam.
Mengutip penjelasan GM Telkomsel, Kadis Kominfo Papua Barat menuturkan jarak antara jarak antara Pulau Gag dengan BTS diatas 50 kilometer dan secara teknis tentu tidak bisa mengcover jaringan maksimal atau lebih bagus. Untuk itu sangat diharapkan pihak Telkomsel dapat mencari solusi untuk menjawab permasalahan dimaksud.
Oleh karenanya langkah sinergi antara pihak Telkomsel dengan pemerintah daerah Papua Barat perlu dibangun secara baik demi kebaikan bersama.
Ketika ditanya solusi lain yang bisa dilakukan oleh Telkomsel untuk menjawab kesulitan jaringan di pulau Gag, pihak Telkomsel menawarkan solusi agar dibuatkan jalur optik batu di bawah laut. Tentunya ini merupakan pekerjaan besar karena harus melewati kawasan-kawasan taman laut yang perlu mendapat izin dari kementerian terkait.
Kadis Kominfo Papua Barat kemudian menanggapi opsi yang disampaikan untuk selanjutnya dilaporkan kepada Penjabat Gubernur, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si.
“Saya meminta pihak Telkomsel melakukan analisis dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan itu. Jika membutuhkan bantuan pemerintah daerah, kami sudah siap untuk berkolaborasi selesaikan masalah ini. Saya akan laporkan kepada Bapak Gubernur,” Tambahnya.
Selain itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Raja Ampat, Frits Feliks Dimara, S.PT.,MM menambahkan sebelumnya PT. Daya Mitra Telekomunikasi (DMT) membangun tower pertama pada tahun 2013 atas kerjasama dengan Bhakti Kominfo. Akan tetapi beberapa tahun berselang ada permintaan masyarakat dan pihak perusahaan untuk menghadirkan Telkomsel sehingga tower direlokasi ke Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.
“Ketika kita berjuang untuk tower yang ada di Gag dipertahankan sampai bertemu dengan Bhakti Kominfo dengan kami beserta jajaran Kominfo Kabupaten Raja Ampat. Telkomsel masuk karena diminta oleh masyarakat dan Perusahaan Gag, padahal kami sudah lakukan komunikasi bersama Bhakti Kominfo untuk meningkatkan kapasitas jaringannya” Urai Kadis Kominfo Perstatik Raja Ampat.
Adapun alasan relokasi tower karena yang telah dibangun oleh Telkomsel dengan ketinggian 72 meter diyakini mampu mengcover wilayah itu, baik perusahaan maupun masyarakat setempat.
“Telkomsel sudah hadir dan kami minta Kadis Kominfo Papua Barat terus komunikasi dengan Telkomsel untuk perbesar kapasitas,” Harapnya.
Untuk diketahui hingga kini tercatat sebanyak 95 tower telah dibangun di Raja Ampat. Tahun 2022 telah disurvey sebanyak 54 tower untuk melayani 117 kampung dari 24 Distrik dengan kapasitas 4G. [kpb_01]