Ketersediaan Stok Minyak Goreng di Papua Barat Aman, Tak Ada Indikasi Penimbunan dan Kelangkaan
MANOKWARI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat memastikan ketersediaan minyak goreng cukup melayani kebutuhan masyarakat. Hal tersebut juga dibahas saat High Level Metting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua Barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat. George Yarangga,A.Pi.,MM menjelaskan pihaknya tentu mengacuh Permendag nomor 6 tahun 2022 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Disampaikan pula minyak goreng subsidi tidak bertahan lama, namun ada beberapa pihak masih menjual dengan harga normal dikarenakan stok lama sebelum terbitnya Permendag terbaru.
“Itu kan sudah ada Permendag Nomor 6 tahun 2022 tentang harga eceran tertinggi (HET). Cuma yang subsidi kalau masuk hanya bertahan 3-4 hari sudah habis karena dijual dengan harga eceran tertinggi, tetapi masih ada beberapa yang menjual stok lama sebelum Permendag itu, distributor menjual dengan harga normal,” Ujar Kadis Perindag Papua Barat. George Yarangga,A.Pi.,MM, Selasa (15/3/2022).
“Mereka soalnya masih minta soal biaya pendistribusian, bongkar muat, itu juga sudah tertera dalam Permendag nomor 3 tahun 2022. Proses pergantian cukup lama, ini yang diupayakan produsen yang telah ditentukan oleh Kementerian Perdagangan langsung komunikasi dengan distributor agar sepakat distributor bisa jual dengan HET, nanti selisihnya ada persetujuan dengan produsen terkait pergantiannya,” Sambungnya.
Salah satu kendala tersedianya stok minyak goreng dipengaruhi akibat proses distribusi menggunakan kapal laut dan memakan waktu cukup lama.
Beberapa waktu kedepan diketahui menjelang hari besar keagamaan dan Perindag Papua Barat telah memastikan ketersediaan minyak goreng.
“Kendala suplai minyak goreng dari pemasok menggunakan kapal laut ke wilayah Papua Barat. sehingga memakan waktu cukup lama 10-14 untuk tiba. Dengan stok terbatas mempengaruhi harga eceran tertinggi tidak bertahan lama,” Tutupnya. [kpb_01]