Pj. Gubernur Ali Baham Pimpin Rombongan TPID Papua Barat Sidak Ketersediaan Bapok, Stok Aman
MANOKWARI – Selasa (11/6/2024), Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP memimpin rombongan bersama Tim Pengendali Inflasi (TPID) lakukan sidak bahan pokok. Langkah ini menjadi penting, mengingat evaluasi angka inflasi terus menunjukkan pergerakan secara fluktuatif.
Dijelaskan Pj. Gubernur Ali Baham, kunjungan ini menyasar dua gudang distributor dan satu swalayan. Kesimpulan yang dapat diinformasikan bahwa bapok cukup tersedia untuk dua bulan kedepan. Demikian juga rantai distribusi, baik dari luar maupun ke Manokwari lancar, kebanyakan berasal dari Surabaya, sekali dalam seminggu.
“Tentunya arus penyaluran bapok kita pastikan bahwa bisa berjalan lancar dan aman,” Bebernya.
Ditambahkan, saat evaluasi inflasi secara nasional, beras merupakan salah satu penyumbang terbesar. Akibat dipasok dari pulau Jawa, harga ditentukan sesuai harga produsen. Oleh sebab itu jika terdapat kenaikan harga bakal mempengaruhi di distributor hingga pengecer. Selanjutnya gula, susu, minyak goreng dan komoditas lain pun menyusul.
Untuk komoditas lokal seperti cabai dan tomat, ikan cakalang turut diupayakan agar komoditas bisa terkendali dengan baik, sehingga dalam perhitungan inflasi, harganya dapat menekan laju inflasi.
“Harga ini kalau Surabaya naik tentunya disini juga naik. Ketika Distributor ikut ikut Jawa maka pengecer ikut harga distributor. Kita berharap ada upaya kedepan untuk bisa kendalikan harga bahan pangan, ada beras, gula, minyak, susu dan beberapa komoditas lainnya,” Urainya.
Ia menyatakan bahwa rumusan guna menangani masalah tersebut perlu adanya intervensi pemerintah. Oleh sebab itu kegiatan pasar murah akan sering digelar.
Program yang telah dicanangkan oleh pemerintah berupa “Two Day No Rice” diharapkan bisa berdampak pada diversifikasi pangan sehingga masyarakat terbiasa dengan makanan lokal. Apabila berjalan baik dirinya optimis harga bisa berpengaruh.
“Karena dari pasar juga ada ketergantungan harga dari luar dan kita coba lakukan pasar murah ini. Jadi supaya tidak ketergantungan kepada beras, beberapa waktu lalu telah dicanangkan kebijakan dua hari dalam seminggu tidak konsumsi nasi”.
Penulis : Givenly Frans