Pj. Gubernur ABT Dan Rombongan Papua Barat Berkunjung Ke Goa Jepang, Otto Mayor Ajak Orang Biak Somasi Jepang
BIAK NUMFOR PAPUA-Penjabat Gubernur Papua Barat dan Pj. Ketua TP PKK provinsi Papua Barat, Ny. Siti Mardiana Temongmere, SE, bersama rombongan yang teridiri dari staf ahli, asisten dan kepala OPD, berkunjung dan melihat langsung Objek wisata sejarah perang dunai ke II termasuk goa Jepang yang terletak di distrik Biak kota, kampung Sumberker.
Asisten I bidang Pemerintah otda setda Papua Barat, Otto Mayor, disela-sela kunjugan kepada media ini mengatakan, perang dunai ke II antara Jepang dan sekutu secara khusus di kota Biak tidak menutup kemungkinan telah menelan banyak korban terutama orang asli Biak.
“Saya lahir di Raja Ampat dan baru pertama kali berkunjung ke tempat ini, di lokasi Goa Jepang di Biak Numfor dan setelah menyaksikan tempat ini menurut saya sangat berpotensi telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia ( HAM ) dan pelanggaran hukum internasional dalam perang yang kemungkinan tidak sedikit nenek moyang kami orang Biak telah menjadi korban atau mungkin dijadikan budak,”ungkap Otto Mayor, jumat, ( 20/09/2024 ).
Konon goa Jepang ini oleh masyarakat setempat menyebutnya goa Binsari menjadi tempat persembunyian dan pusat penyimpanan logistik perang tentara Jepang yang dibom oleh Sekutu Amerika. Sisah-sisah peinggalannya pun masih telihat seperti tulang belulang, senjata, pesawat tempur dan berbagai perlengkapan perang.
Otto Mayor juga mengajak masyarakat dalam hal ini semua orang Biak untuk bersama menggugat pihak Jepang dan Amerika atas peperangan yang di anggap telah merugikan nenek moyang orang Biak pada masa itu.
“Kalau hari ini Cina gugat Jepang akibat pelanggaran pada perang dunai ke II, maka hari ini kami orang Biak juga harus mengambil sikap untuk melakukan somasi menggugat Jepang dan Amerika. Oleh sebab itu saya mengajak semua orang biak yang ada di seluruh Tanah Air maupun dimana saja berada, mari kita kembali ke Biak untuk melihat sejarah perang dunia ke II baik di pulau, di pantai atau khus di Goa ini dan kita gugat Jepang,”tandasnya.
Penulis : Simon Patiran