Pisah Sambut Pangdam XVIII/Kasuari, Pj. Gubernur Waterpauw Serukan Sinergi Lanjut Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
MANOKWARI – Rabu (23/8/2023), Penjabat Gubernur Papua Barat didampingi Ketua TP PKK menghadiri acara pisah sambut Pangdam XVIII/Kasuari. Momen spesial tersebut, Pj. Gubernur Waterpauw menyerukan kelanjutan sinergitas dalam menangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Pj. Gubernur Waterpauw mengawali sambutan dengan mengucapkan salam perpisahan kepada Mayjen TNI. Gabriel Lema,S.Sos dan selamat datang bagi Pangdam XVIII/Kasuari yang baru, Mayjen TNI. Ilyas Alamsyah Harahap, S.E., M.Tr (Han), CGCAE. Selain itu seyogianya tali silaturahmi dan kolaborasi tetap terjalin dengan baik serta saling mengisi saat menjalankan tugas.
“Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Gabriel lema dalam memimpin Kodam XVIII/Kasuari, kami doakan sehat, apa yang sudah dilakukan suarakan itu dengan baik di Pusat. Selamat datang dan selamat bertugas pejabat baru bersama Ibu yang sudah menerima amanah sebagai Pangdam XVIII/Kasuari,” Ungkapnya diiringi tangis.
Selanjutnya, sekira dapat membantu pemerintah daerah guna mendukung agenda nasional, yakni penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Oleh sebab itu dapat memberikan instruksi berjenjang hingga satuan terbawah, memberikan perhatian bagi masyarakat.
Diuraikan Pj. Gubernur Waterpauw bahwa arahan jelas Presiden telah memberi peringatan agar penanganan Stunting dapat ditekan dengan target 14 persen tahun 2024 mendatang. Selain itu menjelaskan pola intervensi dan penanganan yang telah dilakukan pemerintah Papua Barat sesuai data awal tahun 2022 prevalensi Stunting berada pada angka 30.00 persen, saat ini telah turun menyentuh angka 14 persen.
“Kami sekarang menghadapi problem diantaranya Stunting masih ada, Pangdam mohon bantuan, terutama babinsa di kampung. Biarlah kita satu padu tangani ini,” Pesannya.
“Saya selalu sampaikan, buat apa kita gagah dan diberikan kepercayaan kalau masih ada saudara kita yang belum beruntung dan masih ada terindikasi Stunting, masih dikategorikan miskin ekstrem, untuk apa kita disini,” Tegasnya.
Hal lain yang dipaparkan bahwa dalam Waktu dekat Wakil Presiden Republik Indonesia selaku kepala BP3OKP akan berkantor di Tanah Papua untunlk Seriusi persoalan dimaksud. Hal tersebut menjadi kesempatan berharga agar semua masalah dapat teratasi.
Selain itu berkaitan kondisi perubahan iklim ekstrim yang cenderung berdampak bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
“Ini Wakil presiden sebagai kepala BP3OKP akan berkantor di Jayapura untuk mendorong Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bisa teratasi. Sekarang iklim kita yang berubah. Saudara kita di puncak sangat kesusahan air dan sebagainya. Presiden sudah ingatkan dalam 2 tahun terkait iklim ekstrim ini,” Tandas Pj. Gubernur Waterpauw.
Penulis : Givenly Frans