Rapat Evaluasi, Pj. Gubernur Waterpauw Tunjuk Kabiro Umum Jabat Ka.Satgasus Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si memimpin rapat evaluasi kinerja satgas percepatan penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Setelah mendengar paparan, Gubernur Waterpauw mengambil keputusan untuk mengganti Komandan Satgas yang sebelumnya dijabat, Asisten III Abdul Latief Suaeri, Jumat (21/7/2023).

Dijelaskan Pj. Gubernur Waterpauw berjalan kurang lebih selama dua bulan, dirinya belum menemui suatu wujud penanganan cepat serta konkrit. Ia menegaskan sesungguhnya suatu tanggungjawab yang diberikan harus selaras dengan bagaimana dapat menterjemahkan atau diaplikasikan sesuai peran dan tugas.

Dijabarkan dalam menterjemahkan suatu perintah harus berkesinambungan. Selanjutnya membagi tugas, melakukan tahapan secara terus menerus hingga pada puncaknya, dan saat menemui kesulitan dapat melaporkan untuk ditindaklanjuti.

“Hari ini saya akan tunjuk nanti yang bertindak komandan satgas yang baru karena komandan satgas yang lama terlalu banyak bermain dengan sesuatu yang formal,” Ujarnya.

Dikatakan Pj. Gubernur Waterpauw percepatan penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bukan merupakan kegiatan daerah melainkan perintah Presiden dan Negara sehingga perlu keseriusan dan kerja ekstra. Dirinya menyadari bahwa semua memiliki tugas dengan tingkat kesibukan, akan tetapi bukan menjadi penghalang.

“Karena ini bukan perintah saya tapi Negara dengan memberikan perhatian khusus penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Hal seperti ini begitu ada atensi dirapatkan semua, kemudian masuk ke OPD teknis sehingga paling tidak kita mengerti tupoksi,” Tegasnya.

Setelah melalui tahapan pengamatan, Pj. Gubernur Papua Barat menunjuk Kepala Biro Umum sebagai Kepala Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem yang baru.

Selain itu meminta kepada ketua Sekretariat, Benyamin Lado agar menyiapkan laporan secara update dan Gubernur akan melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri karena waktu terus berjalan.

“Jadi ibu bersedia untuk saya angkat sebagai Ketua Satgas karena saya lihat ini beliau sudah terjemahkan apa yang sudah menjadi harapan. Bapak Menteri akan memegang itu sebagai sebuah pegangan karena itu kebijakan Presiden dan negara bukan di daerah,” Tandasnya.

Penulis : Givenly Frans

Leave a Comment