Pj. Gubernur Waterpauw : Perubahan Iklim Isu Penting

Manokwari- Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. ( Purn ) Drs. Paulus Waterpauw M.Si, diwakili oleh Asisten III bidang administrasi umum setda Papua Barat, Abdul latif Suaeri, secara resmi membuka kegiatan pertemuan regional gugus tugas para Gubernur untuk iklim dan hutan, Governors Climate anda Forest ( GCF ) Task Force ( TF ) yang berlangsung pada salah satu hotel dalam kota Manokwari, selasa ( 18/07/2023 ).

Dalam sambutan tertulisnya, Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. ( Purn ) Drs. Paulus Waterpauw M.Si, memandang penting perubahan iklim, sebagai isu penting yang menjadi perhatian dan komitmen internasional.

“Mengutip dari pidato wakil presiden pada KTT perubahan iklim ke-27 konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim tahun 2022 di Sahrm El Seikh, Mesir, bahwa saat ini dunia sedang menghadapi tiga planet krisis yang mendesak untuk segera diatasi, yaitu perubahan iklim, polusi dan hilangnya keaneka ragaman hayati,”jelas Abdul Latif.

Lebih lanjut menurut Pj. Gubernur, bahwa untuk menyelesaikan persoalan iklim dimaksud, membutuhkan komitmen dan kolaborasi berasama semua pihak baik tingkat regional, nasional maupun global.

“Kita tidak bisa menyelesaikan ini sendiri dibutuhkan dan kolaborasi dari semua pihak di tingkat regional, nasional maupun global untuk mengatasi krisis bumi kita ini,”ujar Abdul Latif dalam sambutan Tertulis Pj. Gubernur Waterpauw.

Head Quater GCF, Tf, Profesor William Clarence Boyd, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa terima kasihnya, atas kesempatan untuk bergabung bersama dengan pemerintah provinsi Papua Barat, terutama dalam upaya untuk menyelesaikan persoalan iklim global yang tengah melanda dunia.

“Terima kasih banyak atas kesempatan untuk bergabung dengan anda di sini. Inilah yang kami nantikan,”ungkap Prof. William.

Untuk diketahui, bahwa sejak beberapa tahun terkahir, pemerintah provinsi Papua Barat telah mengambil langkah penting dengan mengarustamakan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Yang mana secara formal telah di rusumkan dalam peraturan daerah khusus ( Perdasus ) provinsi Papua Barat nomor 10 tahun 2019, tentang pembangunan berkelanjutan. Ini merupakan tujuan mulia pemprov Papua Barat untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat asli Papua, tetapj juga masyarakat Indonesia secara umum, dengan menjaga, mempertahankan dan memanfaatkan sumber alam dan kelestarian lingkungan hidup secara bijaksana.

Hadir dalam kegiatan ini, pimpinan dan beberapa anggota GCF asal Mexsiko dan Indonesia serta beberapa negara lainnya, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, perwakilan dinas lingkungan hidup dari berbagai provinsi yang menjadi provinsi yang menjadi bagian dalam penyelesaian masalah iklim dan hutan se-indonesia serta tamu undangan.

Penulis : Simon Patiran

Leave a Comment