Saat Ibadah Agung, Pj. Gubernur Waterpauw Paparkan Proyeksi Pembangunan Papua Barat

Pj. Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn.) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si., beserta isteri, Ibu Roma Megawanti Pasaribu, melaksanakan Ibadah Agung di PHMI GKI Ottow Geissler Biryosi, Jumat (7/4/2023).

Ibadah Agung yang dipimpin oleh Pendeta Septinus Titohu, dengan tema ‘Kematian yang Menyelamatkan’ ini diikuti ratusan jemaat.

Dalam sambutannya, Gubernur Waterpauw mengungkapkan betapa dirinya dan Pemerintah Provinsi Papua Barat memiliki semangat agar Manokwari, sebagai ibukota Papua Barat, tidak luput dari perhatian pemerintah pusat. “Karena kemarin-kemarin orientasinya masih ke Kota Sorong,” kata Gubernur Waterpauw.

Karena itulah, beberapa kegiatan dan proyek strategis nasional diarahkan ke Papua Barat. Beberapa yang berhasil dan masuk dalam agenda pembangunan adalah:

1. Memperpanjang runaway atau landasan pesawat, dan ada garbarata di Bandara Rendani, Manokwari, sehingga pesawat-pesawat berbadan lebar bisa datang langsung tanpa harus landing di Sorong. Hal ini, kata Gubernur Waterpauw, akan mempermudah aksesibilitas masyarakat dan potensi investor.

2. Untuk memudahkan akses keluar masuk bandara, maka akan dibuat jalan lingkar yang akan menjadi ikon Kota Manokwari, seperti halnya Jembatan Merah di Jayapura.

3. Membongkar Pasar Sanggeng lama menjadi Pasar Moderen yang terdiri dari empat lantai.

4. Menjadikan Lapangan Borasi sebagai area terbuka, untuk memberikan fasilitas berkumpul warga Manokwari dan Papua Barat, khususnya sebagai tempat berkreasi, bersosialisasi, beepeestasi bagi pemuda-pemudi Papua Barat.

5. Membuka kemungkinan menjadikan bus eks PON Papua 2021, sebagai sarana transportasi masyarakat Papua Barat, khususnya mama-mama yang berdagang agar mendapatkan layanan kendaraan hingga ke kampung, desa, dengan ongkos murah.

6. Perbaikan GOR Sanggeng dan Stadion Sanggeng. “Ini adalah upaya untuk memberi fasilitas kepada para pemuda-pemudi berbakat untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya,” kata Gubernur Waterpauw.

7. Membuka dan mengaktifkan balai-balai latihan kerja.

8. Melakukan tata pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi, antara lain dengan upaya evaluasi dan promosi. Hal ini untuk memenuhi prinsip good governance yang sesuai dengan amanah undang-undang. Termasuk perampingan OPD agar bisa bekerja secara fokus, efektif, dan efisien.

9. Menyelesaikan pekerjaan rumah yaitu masalah stunting (gizi buruk), kemiskinan ekstrem, dan pelajar putus sekolah. “Ini adalah prioritas besar kami untuk segera diselesaikan. Tentunya dibantu tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh stake holder terkait,” kata Gubernur Waterpauw.

Di akhir sambutannya, Gubernur mengajak hadirin yang hadir untuk meningkatkan kerukunan, sikap saling menghargai dan menghormati, agar terciptanya suasana yang kondusif.

“Suasana kondusif dan baik adalah syarat penting yang membuat pihak-pihak yang ingin berinvestasi di Tanah Papua Barat mau datang. Dan bersama masyarakat membangun Papua Barat,” pungkas Gubernur Waterpauw.

Sumber : Tim Media Pj. Gubernur Papua Barat.

Leave a Comment