Pemprov Papua Barat Tampilkan Komoditi Pertanian Pada Expo Bunex 2022 di Jakarta
Kementerian Pertanian Menggelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex 2022) yang digelar Ditjen Perkebunan Kementan di Hall B JCC Senayan, Rabu, 21 Desember 2022.
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan bersama dinas Perindag Provinsi Papua Barat turut serta mengambil bagian dalam Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2022. Pemprov Papua Barat Menampilkan Komoditi Pertanian Seperti Sagu, Pala, Kelapa Sawit, Cengkeh, Kelapa Dalam dan Seluruh Produk Perkebunan ditampilkan dalam EXPO ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Jacob Fonataba mengatakan dengan adanya event ini tampil, sesuai dengan arahan Gubernur.
“Pihak swasta dan investor dari provinsi lain yang melihat produk kami ini dapat bekerja sama dengan kita, dengan tujuan agar tukar produk dan bisa juga mereka promosikan produk kita, Katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang BANK Papua Manokwari, Ronny Wabia, yang turut serta hadir karena bank papua mensuport penuh apa yang dilakukan oleh Dua Dinas itu.
“Kalau Kami dari Bank Papua mungkin kami lanjutkan apa yang disampaikan gubernur karena itu terkait UKM dan KUR sehingga kami harus terlibataktif khususnya pelaku usaha, kami mendukung penuh dengan dinas pertanian dan perindag, kami langsung tindak lanjuti UKM dan KUR di Papua Barat, sehingga moment EXPO pertanian ini sangat penting dan kami suport penuh dan melihat langsung pelaku usaha UKM,” Tuturnya.
Sementara itu Victor Abraham Abaidata, Stafsus Gubernur Papua Barat Bidang Antar Lembaga juga hadir langsung di acara EXPO Pertanian. Kedekatan dengan Menteri Pertanian juga lah yang membuat Victor diundang Khusus.
Victor Mengatakan arahan Gubernur harus dijalankan sehingga dia mewakili gubernur memastikan Bank Papua Telah melakukan Tugasnya Sesuai Instruksi Gubernur.
“Sesuai arahan bapak Gubernur Paulus Waterpauw di RUPS Bank Papua, sehingga Bank Papua sebagai bank daerah milik orang Papua harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi kerakyatan,” Katanya.
Dalam Kegiatan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan ekspor produk perkebunan Indonesia meningkat hingga mencapai Rp 100 triliun lebih di tahun mendatang. Menurut SYL, target tersebut sangat realistis mengingat perkebunan Indonesia sudah masuk pada level modern dengan pengolahan hilirisasi dan industri yang semakin berkembang.
“Disini kita bukan hanya bicara tentang expo. Tapi juga ada market baik nasional maupun internasional. Dan kita berharap memang dari apa yang ada targetnya bisa sampai 100 triliun untuk ekspor dan lain-lain,” ujar SYL saat menghadiri Perkebunan Indonesia Expo (Bunex 2022) yang digelar Ditjen Perkebunan Kementan di Hall B JCC Senayan, Rabu, 21 Desember 2022.
Oleh karena itu, kata SYL, Kementerian Pertanian sudah memiliki dua program kerja yang fokus pada pengembangan produk perkebunan Indonesia. Pertama adalah memperkuat hilirisasi dan kedua memperkuat peranan industri baik skala kecil maupun besar.
“Hilirisasi harus makin kuat, misalnya kelapa kita tidak hanya dijual kopra tetapi juga sudah harus dijadikan santan dan berbagai turunan lain terhadap kelapa itu contohnya ya demikian. Kedua kita berharap besok itu kita lebih banyak masuk pada bioindustry. Jadi hasil-hasil perkebunan bisa menjadi bahan bakar minyak yang dibutuhkan dunia. Saya kira ini juga yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Meski demikian, SYL mengatakan Bunex 2022 harus menjadi refleksi bersama dalam mengukur seberapa jauh produktivitas yang telah dicapai. Langkah ini penting dilakukan mengingat potensi perkebunan Indonesia ke depan sangatlah besar, terutama dalam memperkuat posisi Indonesia menghadapi ancaman krisis dunia.
“Tapi menurut saya apa yang telah kita capai ini betul-betul sangat menggembirakan karena mereka (insan pekebun) mau menunjukkan apa-apa yang telah mereka lakukan. Tidak hanya itu, saya juga melihat ada investasi yang mereka perlihatkan. Jadi dalam data yang ada, perkebunan kita sangat meningkat luar biasa,” Terangnya.
“Kegiatan industri berikutnya adalah membuka peluang dan tantangan sektor pertanian dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis pangan dunia. Kami juga fokus membangun kemandirian industri pertanian perkebunan nasional,” jelasnya.