Peringati Harganas Ke XXIX, BKKBN Papua Barat Paparkan Progres Penurunan Stunting
KOTA SORONG – Mengusung tema “Ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting” BKKBN Perwakilan Papua Barat menggelar peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIX tingkat provinsi. Kegiatan dipusatkan pada Gedung Drs. Ec. L. Jitmau, MM, Kamis (21/7/2022).
Hadir mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat, staf ahli bidang pemerintahan dan Otsus, Dr. Ir. R. M. Thamrin Payapo MH, perwakilan BKKBN Republik Indonesia Deputi KB/KR BKKBN RI, dr. Eni Gustina, M. Ph, Staf Ahli WaliKota Sorong Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Abdul Rahim Oeli, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Pholmona Maria Yarollo, S. Sos, M. Si dan tamu Undangan lainnya.
Dalam sambutan tertulis Pj. Gubernur Waterpauw, yang di bacakan staf ahli bidang pemerintahan dan Otsus, Dr. Ir. R. M. Thamrin Payapo MH, menyampaikan Pemprov Papua Barat ingin mengejar ketertinggalan melalui upaya strategis terencana dan berbasis data, agar dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan mandiri.
“Untuk itu, kita membutuhkan sumber daya manusia yang memilliki integritas, kompetensi dan etos kerja yang baik. Sebab membangun kualitas sumberdaya manusia, membutuhkan perencanaan yang matang oleh setiap keluarga, agar generasi yang dilahirkan memiliki kesehatan, kecerdasan, yang akan berkembang melalui pendidikan dan tumbuh menjadi SDM yang Handal, mampu berkompetisi dan bersaing dalam dunia kerja, menuju Indonesia emas tahun 2045,” Jelas Staf ahli bidang pemerintahan dan Otsus Setda Papua Barat.
Wali Kota Sorong, Drs. Ec. L. Jitmau, MM, dalam sambutan tertulis yang disampaikan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, hukum dan politik, Abdul Rahim Oeli, memandang pentingnya keluarga sebagai wahana pendidikan SDM yang berkualitas dan potensial untuk mendukung pembangunan.
“Peringatan hari Keluarga Nasional ini sendiri, menekankan pentingnya meningkatkan investasi bagi kaum perempuan terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Hal ini akan sangat besar artinya, daripada pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan,” ungkap Abdul Rahim.
Sementara Kepala BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, S. Sos, M. Si, melaporkan pihaknya telah melebihi target pembentukan sektor pembentukan kelembagaan tim percepatan penurunan stunting.
“Pada kesempatan ini, perlu saya laporkan kepada Pj. Guberbur Papua Barat dan juga Deputi KB/ KR, bahwa di Provinsi Papua Barat untuk kelembagaan tim percepatan penurunan stunting kita di Papua Barat. Sesuai target yang diberikan 2992 sektor, dan berkat kerjasama dari petugas lapangan, kepala BKKBN Kabupaten/ Kota, petugas kesehatan, sehingga kita bisa melebihi target yang diberikan, yakni 3335 sektor. Dari jumlah sektor tersebut, sehingga pencapain adalah 112, 80 persen,” Urai Yarollo.
Deputi KB/KR BKKBN RI dr. Eni Gustina, M. Ph, juga menuturkan BKKN memiliki dua tugas dan fungsi, yakni menjaga keseimbangan penduduk dan meningkatkan kualitas keluarga mengungkapkan tinggi angka stunting di Papua Barat masih diatas Nasional, yakni 24,04, sedangkan Papua Barat 27 persen.
“Karena memang sebetunya cikal bakal pembangunan itu, dimulai dari keluarga. Pentingnya kita menurunkan angka stanting di Papua Barat, yaitu ada 27 ribu balita stanting”, Beber dr. Eni.
Upaya Penurunan angka stunting, sesuai peraturan presiden nomor 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN diberikan mandat untuk menjadi koordinator pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan sertifikat pelayanan KB sejuta akseptor Provinsi Papua Barat, penyerahan alat teknologi tepat guna bagi usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor dan pemberian bantuan kepada balita stunting. [kpb_04]