Pemprov Papua Barat Gratiskan Pemeriksaan Swab
Dikutip dari MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat menggratiskan pemeriksaan covid-19, dengan metode tes uji sampel swab melalui laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di rumah sakit umum daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat.
Dominggus mengatakan kebijakan untuk menggratiskan uji sampel swab dimaksudkan untuk mendorong percepatan pelaksanaan pemeriksaan Covid-19 melalui tes swab di Papua Barat.
“Pemerintah menginginkan supaya masyarakat tidak dibebani dengan biaya bila memeriksakan dirinya selama masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Dominggus saat bersama Wakil Gubernur Muhammad Lakotani meninjau kesiapan operasional layanan uji swab melalui PCR di RSUD Provinsi Papua Barat, Manokwari, Selasa (16/6/2020).
Dominggus berharap dengan adanya PCR di RSUD Provinsi, maka pemeriksaan swab massal dapat dilakukan bagi warga yang ada di wilayah Manokwari Raya. Menurutnya, hanya dengan pemeriksaan massal maka kondisi sesungguhnya terkait perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Manokwari Raya bisa segera diketahui.
“Ketika kita punya alat ini maka kita akan lebih cepat tahu berapa banyak orang yang sakit atau tidak dengan cepat,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Muhammad Lakotani di sela-sela kunjungannya bersama gubernur itu, melaksanakan pemeriksaan swab yang dilakukan oleh tenaga medis RSUD Provinsi Papua Barat. Pemeriksaan dilakukan bersama beberapa pemuka agama yang akan berangkat mengikuti kegiatan dinas ke Jakarta.
“Hari ini adalah pertama kali dioperasikan di Manokwari dan sekaligus meyakinkan masyarakat untuk tidak ragu-ragu memeriksakan diri disini,” ujarnya.
Lakotani menegaskan masyarakat tidak perlu cemas atau khawatir terkait hasil yang akan keluar apabila terindikasi positif. Menurutnya dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki dan tenaga medis yang siap menangani dipastikan warga akan mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal.
“Jangan ragu untuk periksa, sebab jika hasilnya menunjukkan ada gejala kesana, maka akan segera ditangani sehingga tidak menjadi pembawa virus ini kepada keluarga dan masyarakat sekitar,” paparnya.
Terpisah, Penanggung Jawab Lapangan Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging RSUD Papua Barat, dr Victor Eka N, M.Kes, mengakui pengadaan alat PCR di RSUD Provinsi Papua Barat menelan biaya yang cukup besar. Karena itu menurutnya warga di wilayah Manokwari Raya harus memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan swab.
“Biaya pengadaan PCR ini saja di luar peralatan lainnya mencapai hampir 3 miliar lebih,” tandasnya.
Dia mengatakan. sarana penunjang yang tersedia saat ini di RSUD Provinsi yakni 110 unit tempat tidur, instalasi penerangan, CCTV dan instalasi air, serta kesiapan tenaga dokter dan perawat medis yang telah disiapkan sehingga percepatan penanganan pasien positif Covid-19 menjadi lebih cepat dan efisien.
“Kita juga memikirkan tidak hanya cukup satu tim tetapi harus ada tim ke dua dan ketiga, karena bekerja dengan virus jika tidak berhati-hati maka bisa terkontaminasi walaupun sudah menggunakan APD lengkap,” bebernya.
Victor menuturkan jumlah sampel swab yang sanggup diperiksa dalam satu kali pemeriksaan Tes Molekuler Cepat (TCM) yang efektif bekerja dalam satu pemeriksaan selama 1 jam. Sedangkan PCR yang akan beroperasi minggu depan. PCR, menurutnya membutuhkan waktu lebih lama dari pemeriksaan TCM namun mampu memeriksa sampel swab lebih banyak.
“PCR bisa mencapai 3 jam, namun bisa banyak sampel yang diperiksa sebanyak 32 sampel bahkan bisa mencapai 72 sampel,” pungkasnya. (PB22)