Kaum Muda Fakfak Beri Dukungan Moril dan Spirit Untuk dr. Subhan Rumoning, Fokus Tangani Covid -19
Dikutip dari PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Masih seputar klinik Satria Medika tempat praktek dr. Subhan Rumoning, Sp.PD, yang beberapa hari lalu sempat diberitakan terjadi pungutan biaya rapid test di klinik swasta tersebut.
Pemberitaan yang menyudutkan dokter sepecialis penyakit dalam itu, membuat dirinya sempat mengajukan pengunduran diri sebagai ketua tim Kesehatan Covid -19 Kabupaten Fakfak.
Terkait pemberitaan yang memojokkan dirinya, membuat puluhan kaum muda Fakfak, Rabu (17/6/2020) sekitar jam 11.00 WIT mendatangi RSUD Fakfak untuk meminta penjelasan resmi dari Direktur RSUD Fakfak itu.
Selain meminta penjelasan resmi dari dokter specialis penyakit dalam satu satunya di RSUD Fakfak, kaum muda Fakfak ini juga meminta Subhan Rumoning agar tetap fokus berada di tim gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 Kabupaten Fakfak dengan alasan masyarakat Fakfak masih membutuhkannya untuk menangani corona virus di Kabupaten Fakfak ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Direktur RSUD Fakfak, para pemuda ini juga memberikan dukungan moril dan spirit bagi dokter muda specialis penyakit dalam ini agar tetap berada di dalam tim Gugus Tugas Covid -19 untuk menangani penyebaran Covid -19 di Kabupaten Fakfak.
Amin Jabir Suaery, S.Pd, kepada papuadalamberita.com. mengatakan, dampak pemberitaan klinik Satria Medika yang menyudutkan dr. Subhan Rumoning, Sp.PD, hingga terancam mengundurkan diri dari tim Covid -19 Kabupaten Fakfak, membuat pemuda Fakfak harus turun tangan untuk ikut menyelesaikan persoalan ini agar dokter sepecialis penyakit dalam ini tetap berada bersama masyarakat untuk “perangi” memutuskan mata rantai Covid -19 di Fakfak.
“Pengaruh pemberitaan yang menyerang dirinya (dr. Subhan Rumoning) hingga dirinya nyaris mengudurkan diri, sangat riskan bagi penanganan Covid -19 di Fakfak karena itu selaku pemuda yang peduli tergadap Covid -19 di Fakfak harus memberikan dukungan moril dan spirit sehingga dia harus tetap berada dalam garda terdepan bersama tenaga medis lainnya untuk ikut memutus mata rantai Covid -19 di Fakfak”, tegas Amin Jabir Suaery.
Lebih lanjut menurut Amin Jabir Suaery, dari hasil kordinasi para pemuda Fakfak dengan dr. Subhan Rumoning, dimana dijelaskan bahwa, rapid test di klinik tempatnya berparktek tidak menggunakan fasilitas Pemerintah Daerah khusus fasilitas RSUD Fakfak.
Bahkan harga rapid test yang ditetapkan klinik swasta tersebut sudah sesuai dengan coast operasional klinik tempatnya praktek setelah menjalankan tugas kedinasan sebagai Direktur RSUD Fakfak, tuturnya kepada media ini.
Karena itu, para pemuda Fakfak kata Amin, sapaan akrabnya, berharap agar masyarakat Fakfak tidak terpengaruh dengan pemberitaan beberapa hari lalu yang telah menyerang pribadi dr. Subhan Rumoning yang selama ini menjalankan praktek di klinik swasta tersebut.(RL 07)