B2SA Go To School Sambangi Fakfak Dalam Rangkaian HKG PKK Ke-52, Mencetak Generasi Indonesia Emas 2045
FAKFAK – Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan menggelar B2SA Go To School dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) Ke-52. Acara yang dihadiri Pj. Gubernur tersebut turut melibatkan ratusan pelajar di Kabupaten Fakfak yang seyogianya bertujuan mencetak generasi handal, Sabtu (4/5/2024).
PJ. Gubernur Ali Baham menjabarkan cerminan keluarga bahagia juga terpancar dari senyuman anak-anak dan ekonomi keluarga yang cukup. Pasalnya sebagai generasi penerus, sekaligus mengemban cita-cita Indonesia emas 2045 harus dipersiapkan secara dini.
Hal berikut, pentingnya pemahaman agar menkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi maksimal. Tujuan ini tentu sejalan dengan program yang menjadi fokus pemerintah Papua Barat dalam upaya percepatan penghapusan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
“Saya berpesan anak-anak jaga diri baik, sampaikan ke orang tua juga baik dan mudah-mudahan generasi Indonesia Emas 2045 kalian yang mempunyai waktu menjadi pemimpin. Apalagi kaum perempuan yang mempunyai porsi namun terbatas SDM,” Ujarnya.
Pj. Ketua TP PKK Papua Barat, Ny. Hj. Siti Mardiana Temongmere,SE menjelaskan pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Oleh sebabnya wajib ditunjukkan dengan keragaman jenis pangan dan keseimbangan gizi dalam pola konsumsi sehari-hari.
Selanjutnya mendukung lahirnya generasi emas juga ditopang pendidikan, kesehatan, dan kekuatan utama status gizi. Disamping itu pola asuh yang kurang baik bakal berdampak pada pola konsumsi yang tidak seimbang, sehingga perlu adanya intervensi, edukasi serta sosialisasi. Selain itu gaya hidup yang cenderung gemar konsumsi makanan instan atau cepat saji juga belum menjamin bagi kesehatan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pemahaman anak-anak sekolah tentang pentingnya makan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Dengan memperhatikan kualitas konsumsi dapat menanggulangi masalah Stunting sehingga anak-anak paham pola hidup sehat,” Ujarnya
Ketua Satgas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Papua Barat, Abdul Latief Suaeri menambahkan kegiatan ini juga sejalan berkaitan dengan upaya penanganan sesuai tupoksinya. Ia menegaskan para orang tua juga harus memahami pemberi makanan bergizi bagi anak.
Saat ini sesuai penanganan serta kolaborasi bersama, Papua Barat menempati urutan kedua capaian terbaik penangan. Tahun 2022 prevalensi Stunting 30.00 persen turun menjadi 24,8 persen tahun 2023, sedangkan kemiskinan ekstrim wajib nol persen.
“Ini capaian bagus, tahun ini target 14 persen harus kita capai. Ada pemberian susu formula, telur dan lainnya harus selalu diberikan bagi anak-anak, tentunya Dinas kesehatan punya strategi untuk tangani itu,” Tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta juga mendapat materi sosialisasi tentang keluarga sehat tanpa narkoba dan edukasi seks. Selain itu menerima makanan B2SA dan Banner sebagai sarana edukasi.
Penulis : Givenly Frans