PLTS Terpusat Kampung Sum Kabupaten FakFak Layak dan Sudah Membantu Masyarakat
FakFak-Pemerintah Provinsi Papua Barat, dinas Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) terpusat, di kampung Sum distrik Teluk Patipi kabupaten FakFak. Dimana kali ini, dinas ESDM melakukan monitoring dan uji layak operasi pada PLTS tersebut, tepatnya rabu ( 23/03/2023 ).
Kepala dinas ESDM Papua Barat, John Tulus, disela-sela peninjauan langsung di kampung Sum, Menerangkan, kalau PLTS ini dibangun menggunakan dana tambahan Infrastruktur ( DTI ) APBD Papua Barat tahun 2022. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di sektor kelistrikan.
“Pembangunan PLTS di kampung Sum ini, dibangun menggunakan APBD provinsi Papua Barat tahun 2022 melalui DTI, bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di sekror kelistrikan. Dimana PLTS terpusat ini mampu menerangi 86 dari 100 unit rumah yang direncanakan termasuk tempat ibadah seperti gereja dan sekolah, yang ada di kampung Sum” jelas Kadis ESDM, John Tulus.
“Kita berharap, pemerintah kampung dan masyarakat bisa mengelola ini dengan baik. Laporan yang kami dapat dari kepala kampung sum, bahwa dengan adanya PLTS ini, mampu menekan biaya yang selama ini mereka keluarkan untuk memperoleh BBM,” Tambah Kadis, John Tulus.
Kehadiran PLTS terpusat ini, diakui pemerintah kampung telah membantu masyarakat, yang selama ini terbeban dengan biaya BBM yang mencapai dua juta rupiah perperbulan.
“Kami masyarakat kampung sum sangat berterima kasih karena dengan adanya PLTS telah memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Atas nama pemerintah kampung kami mengucapkan terima kasih kepada dinas ESDM terlebih khusus bapak kadis dan bapak gubernur Papua Barat yang telah berupaya sehingga kami masyarakat kampung sum bisa menikmati hasil seperti ini. Ini sangat membantu kami, karena meski harga BBM naik kami tetap menikmati penerangan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar,” ungkap Kepala kamp. Sum, Penehas Kaninggai.
“Jadi bapak selama ini kami gunakanan mesin diesel berbahan bakar solar, sehingga kita harus mengeluarkan biaya dua juta rupiah perbulan, itupun tidak cukup. Tapi dengan adanya PLTS ini maka sudah membantu kami masyarakat, begitu juga kami pemerintah kampung,” Tandas Kaninggai.
Penulis : Simon Patiran