Pemerintah Papua Barat Pacu Komoditas Unggulan Non-Deforestasi Dukung Pembangunan Rendah Emisi
MANOKWARI – Pemerintah Papua Barat mendukung kolaborasi Badan Pusat Statistik dan Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atas kajian kualitatif pembangunan ekonomi hijau dan kondisi demografi penduduk Indonesia. Hasil kajian yang menelaah praktik ekonomi hijau di 34 provinsi telah dipaparkan melalui kegiatan diseminasi, Kamis (10/11/2022).
Mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun,S.Hut.,M.Si menekankan dukungan kearifan lokal akan mendorong pergerakan industri hijau dengan prinsip efisiensi dalam proses produksi dan efektifitas dalam penggunaan sumberdaya alam berkelanjutan. Hal ini sejalan melalui deklarasi Papua Barat sebagai provinsi konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
“Upaya-upaya ini antara lain penerapan produksi komoditas unggulan non-deforestasi yang sedang digalakkan di Provinsi Papua dan Papua Barat, konservasi energi, eco-design, serta proses daur ulang yang rendah emisi. Ini mendukung pembangunan rendah emisi di Provinsi Papua dan Papua Barat,” Jelas Kepala BRIDA Papua Barat.
Dijabarkan pula komitmen Indonesia untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca melalui pembangunan hijau merupakan hal penting dalam rangka mendukung keberhasilan arah kebijakan dan implementasi pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi dengan memperhatikan 5 (lima) kategori sektor yakni Kehutanan, Energi, Pertanian, Industri dan Limbah.
Dalam waktu yang bersamaan, indikator lingkungan hidup belum juga menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pengelolaan sampah yang berkontribusi pada penurunan kualitas lingkungan permukiman belum maksimal, eksploitasi sumberdaya laut, seperti penangkapan ikan yang merusak ekosistem laut masih tetap berlangsung, dan luasan wilayah hutan lindung makin berkurang akibat tekanan produksi dan kebutuhan pasar.
“Oleh sebab itu pelibatan aspek demografi yang menekankan dinamika kependudukan menjadi penting dalam paradigma ekonomi hijau. Hal ini kami khususnya di Papua Barat terus berbenah untuk meningkatkan kapasitas terutama pada generasi muda agar menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi hijau di masa mendatang,” Terangnya. [kpb_01]