Ratusan Siswa/i Ikut Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pembagian TTD Yang Digagas TP PKK Papua Barat
MANOKWARI – Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi pencegahan Stunting melalui edukasi gizi, kesehatan reproduksi dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. TP PKK Papua Barat melibatkan ratusan siswa/siswi SMA di Manokwari, Sabtu (15/10/2022).
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat, Ny. Roma M.P Waterpauw,S.Kom.,M.Si memberikan motivasi kepada generasi penerus untuk giat belajar demi menggapai cita-cita gemilang. Disamping itu manfaatkan kecanggihan teknologi, seperti halnya smartphone untuk mencari informasi, khususnya tentang Stunting.
Dalam kesempatan baik itu anak-anak diberikan pengetahuan makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi. Hal penting lainnya ditegaskan para siswa tidak cepat mengambil keputusan untuk menikah mudah dan terkesan terburu-buru.
“Anak-akan diberikan pengetahuan makanan apa saja yang bisa dikonsumsi. Pesan mama jangan nikah usia dini tapi menikahlah ketika siap jasmani dan rohani, jangan budaya tidak baik diikuti. Kejar cita-cita,” Ujarnya.
“Untuk mencegah stunting dimulai dari usia nol itu harus sudah dipikirkan gizinya, remaja putri harus tahu,” Terang Ny. Roma M.P Waterpauw.
Ketua Pokja IV Bidang Kesehatan, dr. Ria Maria Come menambahkan pencegahan Stunting menjadi prioritas pemerintah pada semua tingkatan, peran masyarakat, swasta dan komunikasi harus terlihat secara aktif dan percepatan pencegahan.
“Termasuk Tim Penggerak PKK pada semua jenjang kepengurusan dari provinsi hingga kampung sehingga berdampak pada penurunan prevalensi stunting,” Tambahnya.
Analisis kebijakan madya Dit. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan, Apt. Rahbudi Helmi,MKM memaparkan materi agar menjadi pedoman siswa untuk mencegah Stunting. Faktor penting ialah menyebarkan informasi kepada sesama, menjaga ketahanan gizi dan rajin berolahraga. Selain itu membentengi diri dengan mindset positif.
“Stunting bisa dicegah karena merupakan sebuah penyebab panjang dari keadaan dan memperbaiki membutuhkan waktu sama. Memang ada faktor luar tapi yang terbanyak Stunting itu dari kita sendiri. penyebab dari luar adalah kurangnya yang mendorong. Mindset harus peduli kepada diri sendiri, dan gizi tidak seimbang salah satu penyebab,” Urainya.
Analisis kebijakan ahli madya Ditjen Pemerintahan Desa Kemendagri, Drg. Rully Andianto Harsono,M.Kes menyatakan Laskar PKK akan terbentuk sebagai pionir penyebaran informasi tentang Stunting.
“Kita harapkan kalau sudah menjadi Laskar PKK mengajak teman-teman sebaya supaya hidup sehat, menyanyagi diri sendiri dan keluarga,” Tandas Harsono. [kpb_01]