Papua Barat Apel Bersama Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Sekaligus Awali Rentetan Giat Pendukung
MANOKWARI – Pemerintah Papua Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan melaksanakan apel bersama memperingati Hari Lingkungan Hidup Se Dunia tahun 2024, dipimpin Pj. Sekda, Dr. Ir Jacob Fonataba,M.Si. Acara juga dirangkai jalan santai sambil memungut sampah pada areal kompleks perkantoran Arfai, Rabu (5/6/2024).
Membacakan sambutan tertulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Pj. Sekda Fonataba menjelaskan
sebagaimana tema dari UNEP, untuk Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan. Selain itu pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim.
“Dalam upaya penyelesaian krisis iklim, inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting. Melalui investasi dalam pemulihan lahan dan ketahanan terhadap kekeringan, kita tidak hanya mengatasi masalah degradasi lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim.,” Ujarnya.
Ditambahkan, dari tahun ke tahun, capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi yang terjadi justru penambahan emisi. Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019, terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif.
Pada kurun waktu 2020-2022 terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil, yaitu di atas 40 % jika dibandingkan dengan BAU. Data tahun 2022, menunjukkan bahwa capaian pengurangan emisi GRK Nasional sebesar 876 Juta ton CO2e atau 41,6% terhadap nilai BAU di tahun yang sama. Tahun 2023 masih cukup baik karena kita bisa kelola El-Nino 2023 dengan baik.
“Indonesia telah menerbitkan Perpres 98/2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan aksi adaptasi perubahan lklim yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional. Dilakukan pada sektor dan sub sektor dengan pelaksana oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, melalui 4 mekanisme yaitu perdagangan karbon dengan offset dan perdagangan emisi, Pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon, dan/atau Mekanisme lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” Terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Papua Barat, Raymond R.H Yap menambahkan kegiatan ini sekaligus menjadi titik star sejumlah rangkaian bakal digelar sebulan kedepan. Adapun kegiatan tersebut diantaranya workshop terkait dengan isu global diantaranya emisi, dan gas rumah kaca.
Diuraikan sejumlah materi siap disajikan deri Dinas teknis dan beberapa UPT yang ada. Secara keseluruhan kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan hari peduli lingkungan sedunia.
“Uji emisi kita targetkan 50 kendaraan, coba data karena ini setelah apel pagi, data yang berbahan bakar solar kita harus buat antrian karena alat yang digunakan berbeda. Sedang koordinasi dengan pihak Kabupaten juga Toyota lakukan pengukuran itu,” Tandasnya.
Penulis : Givenly Frans