Konsulat Jenderal Australia Temui Pj. Gubernur Papua Barat Bahas Kelanjutan Program Kolaborasi
MANOKWARI – Penjabat Gubernur Papua Barat. Drs Ali Baham Temongmere,MTP menyambut hangat kunjungan Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Australia di Indonesia. Pertemuan yang digelar tertutup berlangsung pada ruang kerja Gubernur tersebut telah membahas banyak hal yang berkaitan kolaborasi program Australia di Indonesia, Senin (28/10/2024).
Usai pertemuan, Pj. Gubernur Ali Baham menguraikan tentunya sejumlah program yang telah dijalankan dan pihak Australia melihat secara langsung serta sejauh mana dampaknya bagi masyarakat Papua Barat. Ia menegaskan pemerintah Papua Barat menyambut baik silaturahmi ini sekaligus memastikan hubungan kerjasama tetap terjalin kedepannya.
Selain menemui Pemerintah Papua Barat, kabarnya tim Konsulat Australia juga bakal menyambangi perguruan tinggi Universitas Papua guna membangun komunikasi.
“Australia telah banyak berbuat untuk Papua Barat dan kita masih membutuhkan bagi kegiatan, baik dalam kegiatan peningkatan kapasitas, kesehatan dan pendidikan,” Jelasnya.
Secara terpisah saat mengikuti rapat bersama rombongan Konsulat Jenderal Australia, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Barat, Legius Wanimbo, S.PT.,MM juga menambahkan banyak program sudah dilakukan, salah satunya adalah Sistem Aplikasi Informasi Kampung (SAIK+) dan program KOMPAK, kemudian saat ini program Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA). Oleh sebab itu salah satu kolaborasi yang baik dengan mengutamakan kader kampung Orang Asli Papua yang dibina akan difasilitasi menginput data sehingga lebih efektif dan valid karena berasal dari kampung masing-masing.
Untuk diketahui secara garis besar SKALA berfokus pada penguatan elemen strategis sistem pemerintahan daerah di Indonesia seperti perumusan kebijakan, perencanaan dan penganggaran berbasis bukti.
“Bukan hanya di DPMK tetapi juga Bappeda, dan OPD teknis lainnya untuk program kolaborasi. Kami berharap kerjasama dengan program SKALA bisa berlanjut dan percepatan penyediaan data karena tanpa data dari kampung perencanaan pembangunan tidak maksimal,” Terangnya.
Penulis : Givenly Frans