Hadiri Forum DPD MPR RI Di Jayapura, Pj. Gubernur ABT Isukan Satu Tungku Tiga Batu Menuju Pembangunan Indonesia Emas 2045
JAYAPURA PAPUA- Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP, Hadir dan memamparkan sujumlah isu strategis pembangunan berbagai bidang di tanah Papua, pada Forum Komunikasi Dan Aspirasi Masyarakat Papua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ( For Papua MPR RI ) dan Pertemuan Anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) RI Terpilih Se-Tanah Papua Periode 2024-2029.
Menata langkah dan strategi percepatan pembangunan Tanah Papua di bidang pendidikan, kesehatan serta maksimalisasi sumber daya alam, merupakan tema dari forum yang berlangsung digelar dan terpusat pada salah satu hotel dalam kota Jayapura, jumat, ( 24/05/2024 ).
Penjabat Gubernur Ali Baham, mengisukan arah langkah strategi dan kebijakan pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua menuju Indonesia emas 2045.
“Ekonomi tumbuh, mandiri, adil dan sejahtera” adalah kepanjangan dari kata emas yang diartikan Pj. Gubernur ABT. Melandasinya, putra asli FakFak ini menawarkan nilai-nilai satu tungku tiga batu dalam menyusun visi misi pembangunan pemerintahan di tanah Papua menuju 2045.
“Kepada para senator, DPD, yang kami harapkan adalah menjadi perwakilan masyarakat Papua di parlemen yang menginformasikan nila-nilai tentang satu tungku tiga batu. Mendorong pemerintah pusat untuk percepatan serta kebijakan program, koordinasi dan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah untuk inisiatif kebijakan pembangunan dan juga terlibat aktif memberikan masukan dalam penyusunan regulasi dan kebijakan di tingkat nasional,”ungkap Pj. Gubernur ABT.
Lebih lanjut kata mantan sekda FakFak ini, bahwa yang perlu dipahami adalah konsekuensi dengan adanya pemerintahan yakni tujuan bernegara. Hal ini dikarenakan semua aspek pembangunan dikelola oleh pemerintahan.
Dimana ketika pemerintahan berjalan mulai dari satu provinsi dan kini berkembangan menjadi enam provinsi, sebagai wujud dalam upaya mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Berangkat dari hal itu, Pj. Gubernur ABT, memberi masukan tentang pemekaran provinsi berdasarkan wilayah adat yang perlu dibicarakan dan disepakati secara bersama. Kata dia, bahwa saat ini masih tersisah dua wilayah adat yang perlu dimekarkan menjadi provinsi, yakni wilayah adat Bomberay dan wilayah adat Saireri.
“Kita harus punya kerangka perintahan yang sama untuk 2045, Papua itu sampai di mana tingkatnya. Kalau kita bicara hari ini tentang enam provinsi, harus kita sepakat tidak boleh kemudian dihentikan, bahwa provinsi itu harus berdasarkan wilayah adat. Ada komitmen bersama bahwa menuju 2045 dari sisi pemerintah provinsi masih ada dua wilayah adat yang tersisah, itu harus dibicarakan, artinya tidak boleh da perjuangan sendiri-sendiri tidak boleh kelompok suku berjuang sendiri,”jelas Pj. Gubernur ABT.
Beberapa hal yang menjadi titipan Pj. Gubernur Ali Baham, yakni generasi Indonesia emas Papua 2045 yang cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas spiritual.
“Kalau kita mau ada dimana-mana Papua kedepan harus menjadi generasi emas, cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas spiritual dan menjadi pelayan terbaik kepada Tuhan dan pelayan terbaik masyarakat,”tandas Pj. Gubernur ABT.
Pertemuan anggota DPD RI dan MPR RI Forum Papua ini, dalam bertujuan menyiapkan visi dan misi tanah Papua untuk diperjuangkan di tingkat nasional berdasarkan masukan masyarakat Papua.
Melakukan visi dan misi untuk masa depan Tanah Papua dalam menjawab tantangan nasional.
Menyonsong generasi emas Indonesia 2045 khususnya generasi emas Papua, melalui gerakan merubah milenial Papua dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologo informasi yang semakin berkembang.
Melahirkan regulasi daerah yang merupakan turunan dan implementasi dari UU Otonomi Khudus ( Otsus ) seperti rancangan peraturan daerah khusus ( Raperdasus ) dan rancangan peraturan daerah provinsi ( Raperdasi )
Hadir dalam kegiatan ini, Pj. Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Drs. Mohammad Musa’ad, M.Si, ketua MPR Forum Papua, Yorrys Raweyai, ketua MRP se-Tanah Papua dan para anggota DPP terpilih periode 2024-2029 serta tamu undangan lainnya. Sementara Hardir secara diring ketua MPR RI, Dr. H. BAMBANG Soesatyo, S. E., M.B.A.
Penulis : Simon Patiran