Pangdam XVIII Kasuari Sebut TNI Terus Lakukan Literasi atasi 40% Buta Aksara Di Papua Barat
MANOKWARI- Momen peringatan Hut TNI Ke-77 menjadi semangat serta keseriusan Pangdam XVIII Kasuari dalam upaya pengentasan permasalahan buta aksara, sesuai data sebesar 40 persen. Diakui masyarakat memiliki kesempatan yang sama, sehingga Konfigurasi dalam Negara harus dipertahankan, termasuk dalam proses perekrutan prajurit TNI.
“TNI Bersama rakyat, TNI selalu melakukan literasi untuk membangun masyarakat. Inilah kehidupan berbangsa dan bernegara, jadi dalam kondisi dan situasi apapun, kita tidak hanya melihat hanya melihat konteks dalam presentasi, tetapi melihat kondisi kekurangan yang perlu kita atasi. Masyarakat memiliki kesempatan yang sama, sehingga Konfigurasi dalam Negara harus kita pertahankan. Karena TNI-Polri terdapat keberagaman, sejatinya bangsa Indonesia, termasuk melengkapi kekurangan dalam proses Perekrutan yang tanpa mengenal suku. Hal ini beranjak dari 40% masyarakat Papua Barat secara umum mengalami buta aksara. Sehingga TNI terus melakukan pengentasan buta aksara,” Jelas Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI. Gabriel Lema,S.Sos saat ditemui sejumlah awak media.
Pernyataan tersebut ditanggapi positif Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Maxsi Nelson Ahoren. Kata Ahoren, menyangkut buta aksara di Papua Barat yang disebutkan pangdam XVIII Kasuari merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga dibutuhkan kerjasama untuk memerangi dan melakukan pengentasan, menekan angkat buta aksara.
“MRP Papua Barat dan Kodam XVIII Kasuari, pada saat penyampaian aspirasi MRP. Jadi memang menyangkut buta aksara ini, juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, terutama Pemprov Papua Barat dalam hal ini dinas terkait,” Tandas Ketua MRP, Maxi Ahoren. [Kpb_04]